jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Aliansi Nasionalis Nadhliyin Edwin H Sukowati mengingatkan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun para pendukungnya untuk bersabar tak merayakan kemenangan hingga proses perhitungan suara pemilihan presiden diumumkan pada 22 Juli mendatang.
Selain itu, Edwin juga mengingatkan kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pendukungnya untuk legowo manakala nanti hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum menyatakan Jokowi-JK sebagai pemenang pilpres.
BACA JUGA: Dana Pemenangan Anas di Kongres Demokrat Masih Misterius
"Pilpres ini bukanlah akhir dari segalanya. Pengabdian itu bisa dimana saja. Mungkin saja lima tahun ke depan nanti, Prabowo bisa mencalonkan lagi. Kita harapkan Prabowo sebagai Sapta Margais sehingga paham sekali dengan NKRI," kata Edwin didampingi Presidium ANN Marihot dan Bob Randilawe kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/7).
Menurut Edwin, reputasi lembaga survei yang melakukan quick count cukup baik. Sehingga pihaknya meyakini Jokowi-JK menjadi pemenangan. Bahkan, ia mengingatkan, metode ilmiah yang modern dalam quick count jangan sampai ternodai atau mentah akibat keinginan beberapa gelintir orang.
BACA JUGA: Pernyataan Burhanuddin Muhtadi Jangan Dipolitisasi
"Sehingga metode yang berlaku internasional terkait survei sampai tidak berlaku di Indonesia. Kalau begitu, primitif sekali Indonesia," ujarnya.
Dia pun mengatakan, begitu berat cobaan yang dihadapi Jokowi-JK saat masa pilpres. Mulai dari kampanye hitam dengan berbagai fitnah dan lainnya. Meski demikian, Edwin mengingatkan bahwa pilpres merupakan alat demokrasi. Sedangkan alat demokrasi adalah untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat berdasarkan UUD 45. "Jadi, terlalu kecil kalau sampai yang namanya pilpres ini harus memecah belah bangsa," katanya.
BACA JUGA: Gelar Simulasi CAT, Kemenpan RB Siapkan 50 Laptop
Dia pun mengingatkan KPU untuk berhati-hati dalam melakukan tabulasi data. Kalau ada sesuatu yang janggal harus diusut. Bahkan, kata dia, bisa dilakukan audit kertas suara. Seperti yang pernah dilakukan saat pemilihan presiden Amerika Serikat, beberapa periode lalu. "Intinya saya hanya mengingatkan, jangan sesekali membawa Indonesia ini untuk kepentingan kelompok dan segelintir orang," kata dia.
Kembali ia meyakini bahwa Jokowi-JK akan mengungguli Prabowo-Hatta. Sebab, kata dia, berdasarkan data real count yang pihaknya ketahui, pasangan nomor urut dua itu unggul di beberapa daerah di Indonesia. "Dan ini sudah ada gambarannya," kata Edwin.
Sedangkan Bob Randilawe tetap meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono netral, pro aktif dan tidak pasif untuk mengawal penyelesaian perhitungan suara.
Dia berharap mayoritas suara rakyat tetap terjaga. "Kita harapkan presiden bisa menorehkan tinta emas di akhir masa jabatannya," kata Bob.
Ia pun mengatakan, stabilitas keamanan harus tetap terkendali seperti selama 10 tahun terakhir di bawah pemerintah SBY ini. "Selama 10 tahun ini stabilitas keamanan sangat baik," ujar Bob. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dino Patti Djalal Disumpah di Depan SBY
Redaktur : Tim Redaksi