jpnn.com, MEDAN - Seorang ibu dan anaknya di Medan, Sumatera Utara, menjadi korban penganiayaan seorang pria, Selasa (21/11) sekira pukul 23.00 Wib.
Kedua korban bernama Risda S, 38, dan Reynaldo, 11, terluka parah setelah dihantam menggunakan martil.
BACA JUGA: Edan, Tak Dikasih Uang Beli Narkoba, Bangkit Aniaya Kakaknya
Penganiayaan itu diduga dipicu masalah asmara. Boston, 38, tak terima diputuskan Risda secara sepihak.
Kejadian tersebut sontak menghebohkan warga Lorong 3, Komplek TKBM, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan.
BACA JUGA: Tak Ikut Pramuka, Murid Dipukuli Guru dengan Slang
Dan Boston pun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polsek Medan Labuhan.
Risda dan Boston masih bertetangga. Pria ini berstatus duda dua anak. Sedangkan korban masih menyandang status istri orang lain. Karena suatu hal, dia dan suaminya pisah ranjang.
BACA JUGA: Cemburu Buta, Aniaya Pacar Menggunakan Ikat Pinggang
Walau belum cerai, Risda tidak sungkan menunjukkan kedekatannya dengan Boston yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Percintaan mereka mulai terlihat sekitar setahun lalu.
Beberapa warga bahkan berpikiran, hubungan pasangan dewasa ini akan sampai pelaminan. Namun pemikiran tersebut terbantahkan. Risda minta putus.
Keputusan sepihak ini membuat Boston mulai uring-uringan. Berbagai upaya dilakukannya agar sang pujaan kembali padanya. Namun Risda tetap dengan keputusannya.
Puncak kegalauannya, pelaku mendatangi rumah korban. Selasa malam itu, pria ini memohon hubungan mereka tetap lanjut. Lagi-lagi harapan Boston, kandas. Risda menolak permintaannya.
Penolakan itu seketika memacu emosi Boston. Dia mengambil martil yang terdapat di rumah Risda. Tanpa ampun, martil dihantamkan ke kepala korban. Risda pun bermandi darah.
Mendengar ada keributan serta teriakan ibunya, Reynaldo keluar dari kamar. Belum sempat menolong, bocah SD ini malah ikut jadi sasaran amuk Boston.
Meski sempat berusaha menangkis serangan pelaku dengan menggunakan tangan, tapi Reynaldo masih kalah gesit. Ayunan martil tetap mendarat di kepala serta wajahnya.
Panik, Boston bergegas kabur meninggalkan kedua korban tergeletak. Memanfaatkan situasi, Risda keluar rumah. Dengan sisa tenaganya, perempuan kuat ini menjerit minta tolong hingga menarik perhatian tetangga.
Melihat korban dan putranya dalam kondisi sekarat, warga segera melarikan mereka ke RSU Mitra Medika. Selanjutnya, kejadian dilaporkan ke Polisi.
“Kami tidak tau persis kejadiannya. Tapi kami dengar, pelaku mendatangi rumah korban dalam kondisi sudah menenggak minuman keras,” kata Samsul, warga sekitar.
Masih samsul, katanya selama ini antara pelaku dan korban sudah menjalin hubungan asmara selama setahun, hanya saja belakangan diketahui korban tidak mau menjalin hubungan tersebut.
“Bisa jadi si pelaku kesal karena cintanya diputusin, makanya pelaku menghajar korban dan anaknya,” kata Samsul.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Hendris Tampubolon menyebutkan pihaknya segera meluncur ke lokasi dan melakukan olah TKP begitu mendapat laporan dari warga.
Guna kepentingan penyidikan, pihaknya sudah mengamankan barang bukti dan meminta sejumlah keterangan saksi. “Pelakunya masih kita lakukan pengejaran, karena pelaku kabur setelah kejadian itu,” kata Hendris. (wal/ras)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ipul Terancam Dipenjara 5 Tahun
Redaktur & Reporter : Budi