Minum Kopi di Dalam Kurungan Burung Raksasa

Senin, 06 Oktober 2008 – 11:07 WIB
Salah satu sudut Factory 798 di Distrik Chaoyang, Beijing.

Factory 798 atau Dashanzi 798, kawasan seni di Distrik Chaoyang, Beijing, dulu adalah kompleks "underground" seru yang tak banyak diketahui orangKini, kawasan itu sudah jadi 798 Art Zone, kawasan trendy untuk "turis kebanyakan." Berikut catatan AZRUL ANANDA, yang baru kembali dari Tiongkok.

KALAU ke Beijing, tempat kunjungan standar adalah Lapangan Tiananmen, Forbidden City (Kota Terlarang), plus tempat belanja barang palsu Silk Street Market (Xiushui) atau Hong Qiao Market

BACA JUGA: Warning Australia, Tak Punya Firasat Lebaran Terakhir

Atau tempat jalan-jalan dan belanja paling ramai, Jalan Wangfujing
Belakangan, kompleks Olimpiade juga menjadi tempat kunjungan seru.
Tapi, kalau ke Beijing, sempatkan berkunjung ke 798 Art Zone di Distrik Chaoyang, sekitar 30 menit naik taksi dari kawasan Tiananmen

BACA JUGA: Menyambut Bayram, Idul Fitri di Negeri Turki

Kalau perlu, sempatkan waktu sehari penuh untuk jalan-jalan di sana
Dijamin akan memberi suasana dan pengalaman yang berbeda.
Kawasan seni yang trendy itu memang sudah bukan lagi kawasan "underground," tempat para seniman bisa bekerja dan mengekspresikan diri secara "aman." Sekarang, tempat itu sudah murni menjadi kawasan turis, lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjangnya

BACA JUGA: Dari Holiday Inn, Anggur Merah Meggy Z. Mengalun

Dalam setahun terakhir, luar biasa banyak perubahan yang telah terjadi di kawasan seru ini.
Sebenarnya, saya sudah berkunjung ke 798 Art Zone ini pada pertengahan 2007 laluWaktu itu, tempat ini masih sering disebut sebagai Dashanzi 798 atau Factory 798Maklum, tempat ini dulunya memang penuh dengan pabrik elektronik buatan Jerman TimurKarena mangkrak, pada akhir 1990-an para seniman mulai mengisinya sebagai tempat untuk bekerja yang "aman dan bebas."
Hebatnya, sampai tahun lalu pun tempat ini tak dikenal secara luasSopir-sopir taksi belum tentu tahu tempatnya, bagian informasi di hotel-hotel berbintang pun belum tentu mengetahuinyaDi sana memang tidak ada gapura atau tanda masuk yang jelas, yang menyambut orang ke kawasan seni trendy.
Untuk menuju ke sana, bilang saja mau ke Jalan JiuxianqiaoLalu dari situ cari-cari jalan masuk ke kompleks Factory 798.
Ketika ke sana tahun lalu, suasana juga relatif sepiLingkungannya masih sangat pabrik dan cenderung berantakanGaleri-galerinya masih sederhana dan belum dilengkapi terlalu banyak kafeKe mana-mana harus jalan kaki, dengan panduan peta yang bisa dibeli di sebuah kafe dengan harga 5 yuan.
Tahun ini? Luar biasa berubahnyaHanya dalam setahun, kawasan ini sudah berubah menjadi kawasan turis trendyPekan lalu, saya dan keluarga --bersama beberapa teman-- mampir ke sana.
Kali ini, tidak susah untuk bilang mau ke sanaTaksi dan hotel-hotel biasanya sudah langsung tahuDi sana pun sudah ada angka besar "798" yang menyambut di salah satu dari dua pintu masuk dari Jalan Jiuxianqiao (disebut pintu 2 dan 4)Tulisan "Art Zone 798" juga bertebaran di papan-papan pemandu di sekeliling kompleks itu.
Alangkah terkejutnya saya ketika kami berhenti di pintu 4Bila dulu taksi langsung menurunkan di pinggir jalan, sekarang sudah ada kawasan khusus untuk parkir dan menurunkan penumpangDi sana juga sudah ada banyak turis --lokal maupun mancanegara-- yang berbaris antreSaya pun berpikir, "Antre untuk apa?".
Ternyata, mereka antre menunggu mobil elektrik (seperti mobil golf untuk banyak penumpang) yang siap mengantar masuk ke dalam kompleksWah, ini sudah benar-benar jadi tempat wisataSudah ada infrastruktur dan sistem yang memudahkan pengunjung untuk menikmati kawasan iniHebatnya, mobil pengantar itu tidak memungut biaya sama sekaliPokoknya antre, naik, lalu berhenti di tempat yang diinginkan.
Hanya harga peta dan minum saja yang naikKalau tahun lalu petanya 5 yuan selembar, sekarang 10 yuanHarga air putih sebotol pun sampai segitu (di luar paling hanya satu atau dua yuan)Benar-benar sudah lebih matre, seperti tempat-tempat turis kebanyakan!
Ketika masuk di dalam pun, sudah banyak sekali yang berubah dalam setahun terakhirJalan-jalan dan gang-gangnya sudah jauh lebih rapi dan bersihSekarang sudah lebih banyak kafe (dan orang nongkrong) di sekeliling kawasan ini.
Patung-patung "seni" yang dulu berserakan di gang-gang memang masih ada, tapi sekarang lebih tertata rapi di tempat-tempat yang seolah sudah diatur.
Galeri-galerinya juga sudah bedaKalau tahun lalu masih sederhana "tersembunyi" di balik tembok-tembok pabrik yang usang, sekarang sudah menjadi galeri-galeri serius dengan arsitektur dan dekorasi modern.
Semua masih nyentrik, tapi tidak lagi "nyeni serius" seperti tahun laluTerus terang, saya bukan senimanSaya bukan penikmat seni, apalagi pengamat seniTapi saya tahu, ini sudah ke arah "trendy," bukan "nyeni."
Misalnya sebuah coffee shop di kompleks iniSetelah beli kopi, teh, atau camilan di sebuah jendela besar, kita lantas masuk sebuah kurungan burung raksasa yang terletak di depannyaDi dalam kurungan itu sudah ada beberapa meja dan tempat duduk yang tertataJadi kita menikmati kopi di dalam kurungan burung.
Di atas kurungan itu tergantung sejumlah "bus." Semula saya pikir itu bus-bus warna-warni biasa dengan banyak rodaSaya baru sadar setelah "nge-zoom" pakai kameraTernyata itu semua replika gerbang besar Forbidden City, lengkap dengan foto Mao di tengahnyaBedanya, gerbang-gerbang itu sekarang punya banyak roda, menggelantung dari atas kurungan burung, di atas tempat orang minum kopi.
Sekali lagi, saya bukan orang seni, dan saya tidak akan sok tahu soal seniJadi entah itu apa maksudnyaYang pasti, bagi saya itu trendy juga.
Kemudian saya mengajak keluarga dan teman ke 798 Space, galeri utama Factory 798 duluBangunan besar bergaya Jerman Timur itu, hingga tahun lalu, masih berbentuk bangunan mangkrakBagian luarnya kusam, halamannya benar-benar seperti pabrik yang telah lama tidak dipakai.
Sekarang? Alangkah bedanyaHalaman depan sudah di-paving rapiTersebar beberapa tenda dan tempat duduk untuk minum dan bersantaiLorong masuk 798 Space, yang dulu seperti lorong pabrik lama, sekarang sudah disulap menjadi lorong galeri gaya baratKaca di sana-sini, dengan penerangan mumpuniGaleri-galeri yang mengisi ruang-ruang kosong di dalamnya juga sudah sangat modern dan "barat."
Galeri utama 798 Space sendiri masih kurang lebih sama dengan tahun laluTapi terkesan jauh lebih rapi dan kinclong.
Perubahan lain: Sekarang ada pasar dadakan di dalam kompleks Art Zone 798Ada sudut yang diberikan kepada para pedagang kaki lima untuk menggelar alas, jualan baju-baju atau barang-barang lain.
Kemudian, di salah satu sudut lain, ada proyek pembangunan bangunan besar ala malSetelah saya lihat salah satu plangnya, ternyata di situ akan dibangun sebuah "mal seni modern."
Tahun lalu, ketika ke kompleks ini, saya diberitahu kalau saya mungkin sudah terlambat untuk menikmati "keaslian" dan semangat dari Factory 798Tempat ini sudah menjadi begitu trendy, sehingga harga sewa terus melangit dan menyingkirkan para seniman-seniman "murni" yang dulu memberi kehidupan di dalam kompleks pabrik mangkrak ini.
Tapi setelah melihat suasana sekarang, saya tidak merasa terlalu terlambatYang terlambat adalah keluarga dan teman yang baru ikut saya datang tahun iniDan orang-orang penasaran lain yang baru datang sekarang ini.
Terus terang, saya memang kecewa tempat ini menjadi "kafe banget" dan "turis banget." Mungkin ini dampak dari Olimpiade Beijing lalu, yang membuat pemerintah ingin membuat semua sudut Beijing nyaman untuk pengunjungDi sisi lain, perubahan pada Art Zone 798 ini membuat saya makin kagum pada Tiongkok.
Di negara ini, semuanya bisa berubah instan(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melihat Mausoleum Attaturk, Monumen Agung Turki Modern


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler