Minum Obat dengan Air Dingin, Bolehkah?

Sabtu, 02 Februari 2019 – 18:35 WIB
Ilustrasi obat. Foto: Pixabay

jpnn.com - Setiap orang memiliki kebiasaan tersendiri saat minum obat. Ada yang normal-normal saja menggunakan air putih, ada yang perlu digerus dulu hingga menyerupai puyer, sampai ada yang memerlukan buah pisang untuk minum obat.

Nah, bicara soal minum obat dengan air putih, katanya minum obat dengan air dingin bisa mengganggu proses penyerapan bahan aktif dan memperlama proses penyembuhan. Apa benar demikian?

BACA JUGA: Biasakan Pesan Kopi Panas, Banyak Manfaatnya

Menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, sebetulnya suhu air minum dengan proses penyerapan obat di dalam tubuh tidak saling berkaitan. Karena itu, sah-sah saja jika Anda lebih menyukai air dingin saat berusaha menelan obat.

Namun sebelum meneguk air dingin, perhatikan jenis penyakit yang sedang Anda alami. Bila Anda sedang mengalami flu, sebaiknya hindari air dingin karena suhu dingin bisa semakin menurunkan daya tahan tubuh Anda yang kurang baik.

BACA JUGA: Obat Umum Ini Bisa Membantu Mengobati Demensia

“Tapi intinya, suhu air tidak mengurangi efektivitas penyerapan obat,” tandas dr. Adeline.

Lalu, bagaimana dengan air hangat? Apakah minum obat dengan air hangat jauh lebih baik ketimbang menggunakan air dingin?

BACA JUGA: Benarkah Berenang Efektif untuk Usir Flu?

Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, banyak orang percaya bahwa meminum obat dengan air hangat itu lebih baik. Air hangat dianggap bisa melarutkan bahan makanan lebih cepat sehingga diasumsikan bahwa obat akan mudah tercerna dan terserap.

Padahal, daya larut antara satu jenis obat dengan obat lainnya berbeda-beda, tak peduli apa pun suhu airnya. Dengan begitu, apa pun suhu airnya, asalkan itu air putih matang, semuanya aman untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat.

Perhatikan aturan minum obat lainnya

“Ketimbang memikirkan suhu air putih untuk minum obat, sebaiknya Anda memperhatikan jenis minumannya. Misalnya, Anda tidak disarankan sama sekali untuk mengonsumsi obat dengan teh ataupun kopi,” kata dr. Adeline.

Teh dan kopi sama-sama memiliki kandungan kafein. Meski kafein pada teh tidak sebanyak kopi, yakni hanya 25-48 mg/237ml, mengonsumsi obat dengan minuman tersebut bisa menimbulkan gejala jantung berdebar hingga keringat dingin. Apalagi bila yang Anda konsumsi adalah obat asma.

Lebih dari itu, kafein dalam teh bisa mengganggu penyerapan obat di saluran cerna, khususnya antibiotik, obat untuk gangguan tiroid, dan antidepresan.

Jadi, bukannya cepat sembuh, antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter justru tidak bisa bekerja maksimal untuk membunuh bakteri hanya karena Anda meminumnya dengan minuman berkafein.

Bila Anda tak disarankan untuk minum obat dengan menggunakan teh, bukan berarti Anda mencari pelarian dengan memilih susu dan jus buah untuk menelan obat.
Sebab, menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, kalsium dalam susu bisa mengikat beberapa jenis antibiotik sehingga antibiotik tidak dapat bekerja secara maksimal.

Sama halnya dengan susu kacang kedelai, yang akan menghalangi kinerja obat tiroid sehingga manfaatnya tidak akan dirasakan oleh tubuh.

“Jus grapefruit (jeruk bali merah) juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat. Ini karena grapefruit mengandung bahan kimia yang dapat mengikat enzim di saluran usus, sehingga sangat mudah bagi obat untuk masuk ke dalam aliran darah,” jelas dr. Devia.

Mengingat banyak sekali risiko yang bisa terjadi bila Anda mengonsumsi obat dengan teh, kopi, susu, dan jus buah, sebaiknya selalu minum obat dengan menggunakan air putih, baik itu air dingin maupun hangat.

Selama itu air putih matang, efektivitas obat tidak akan terganggu dan tubuh pun tidak akan mendapatkan efek samping yang merugikan.(RS/ RVS/klikdokter)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bolehkan Minum Kopi Setelah Berolahraga?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler