Minyakita Diduga Palsu Beredar, Polisi Bergerak

Jumat, 24 Mei 2024 – 09:12 WIB
Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho (ANTARA/HO - Polres Pacitan)

jpnn.com, PACITAN - Penyidik Polres Pacitan, Jawa Timur sedang mendalami temuan produk Minyakita diduga palsu di sejumlah lapak dan kios pasar tradisional di Pacitan.

"Anggota sudah kami perintahkan turun ke lapangan. Memang ada Minyakita botol ukuran 800 mililiter dan 900 mililiter (diduga palsu)," ujar Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho di Pacitan, Kamis (23/5).

BACA JUGA: Harga MinyaKita Merangkak Naik, Ada Perubahan HET?

Sampel Minyakita palsu itu kini dalam ranah penyelidikan. Polisi juga terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja serta Satgas Pangan untuk menganalisa, apakah kasus tersebut ada unsur pidananya.

"Masih dalam proses, ya, ini, apakah ada unsur pidana atau tidak, agar tidak juga meresahkan masyarakat di Pacitan," sebutnya.

BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Vina Cirebon: Aneh

Apabila hasil penyidikan terbukti, kapolres memastikan kasus tersebut akan dinaikkan ke tahap penyidikan.

Dia juga memastikan siapa yang memproduksi dan mengedarkan dengan sengaja bakal dijerat sesuai Undang-undang yang berlaku.

BACA JUGA: Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asyari, Konon Ada Bukti Percakapan Agak Sensitif

"Kami cek dulu, ada atau tidak unsur pidananya. Biar petugas di lapangan bekerja dulu," ucapnya.

Satgas pangan bersama Tipiter Satreskrim Polres Pacitan melakukan sidak di Pasar Minulyo Pacitan (21/5).

Sebelumnya, Satgas pangan ini awalnya hanya memastikan harga Minyakita di pasaran, karena minyak subsidi itu banyak yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Pantauan di lokasi petugas menelusuri satu per satu lapak di Pasar Minulyo, guna memastikan bahwa Minyakita tersedia dan dijual sesuai HET.

Beberapa bulan terakhir, stok minyak goreng bersubsidi Minyakita terbatas.

Namun, di Pasar Minulyo, ditemukan Minyakita, tetapi bukan kemasan isi ulang hanya kemasan botol.

Pun harganya melebihi HET yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter, sedangkan yang ditemukan seharga Rp 16 ribu per liter.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler