jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri menyampaikan sikap tegas kepada seluruh jajarannya mengenai kasus miras oplosan.
Selain menghukum para penjual, Polri ingin peredaran miras di lapangan harus habis apalagi saat bulan Ramadan.
BACA JUGA: Miras Oplosan Kembali Renggut 4 Nyawa Warga Bekasi
Jika sampai miras oplosan masih bererdar saat Ramadan, maka siap-siap para pemimpin satuan wilayah bakal dievaluasi dan dicopot.
“Sudah ada instruksi dari pimpinan Polri melakukan tindakan tegas. Kalau memang berulang-ulang situ ya akan dievaluasi. Bila perlu diganti ya (kapolres),” kata dia di Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4).
BACA JUGA: Sandiaga Minta Masyarakat Awasi Peredaran Miras Oplosan
Menurut dia, dengan masih beredarnya miras, maka bisa dikatakan ada pembiaran yang dilakukan oleh pimpinan wilayah tersebut.
“Pimpinan Polri tidak mengharapkan itu. Kami ganti, kami evaluasi sampai ke tingkat wilayah sampai paling ujung,” tegas dia.
BACA JUGA: Bos Miras Oplosan Cicalengka Menyuplai Pengedar di Jakarta?
Diketahui, Polri sudah mengungkap kasus miras oplosan yang menewaskan hampir 100 orang di Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Ratusan orang itu semuanya tewas dalam waktu berdekatan.
Dalam kasus itu, satu pabrik besar di kawasan Cicalengka, Jabar sudah diungkap beserta bosnya. Kini pelaku bernama Syamsudin sedang menjalani proses hukum. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Korban Miras Oplosan Banyuwangi Bertambah
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan