jpnn.com - JAKARTA--Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritisi alokasi anggaran pendidikan di seluruh daerah yang sangat rendah. Ironisnya, ada sebagian daerah yang dana pendidikannya di APBD nol persen.
"Banyak daerah yang alokasi dana pendidikannya di bawah 20 persen. Bahkan di Provinsi Jateng hanya 1,8 persen padahal kepala daerahnya ngaku getol meningkatkan dana pendidikan. Tapi masih banyak lagi yang di bawah itu alias dana pendidikannya nol besar," kata Indra, Minggu (17/4).
BACA JUGA: Para Guru Keluhkan Sinetron Tak Bermutu
Dia menyebutkan, di masing-masing provinsi ada kabupaten/kota yang anggaran pendidikan tak sampai satu persen. Sebut saja Boyolali yang hanya 0,67 persen, Garut (0,37 persen), Kabupaten Cirebon (0,78 persen), dan Klaten (0 persen).
"Kenapa nol persen? Karena daerah ini mengandalkan sepenuhnya dana pendidikan dari APBN. Padahal, sesuai amanat UU, baik pusat maupun daerah harus mengalokasi dana pendidikannya 20 persen," tegasnya.
BACA JUGA: Ribuan Peserta ISMOC Bersaing ke Jakarta
Dia menambahkan, minimnya anggaran dana pendidikan yang diplotkan daerah karena bantuan pusat besar sekali. Selain itu, pemda agak buta mengelola dana pendidikan.
"Daerah tidak punya inovasi sedikit pun. Harusnya kalau ingin pendidikan maju, daerah harus kreatif. Kalau tidak tahu gandeng konsultan yang memahami pendidikan biar bisa disusun program pendidikannya," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Waduh! 16 Tahun, Jumlah Guru Honorer Meningkat 860 Persen
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Biayai Sertifikasi Setengah Juta Guru
Redaktur : Tim Redaksi