jpnn.com - TEGAL - Dua anak baru gede (ABG) ) berinisial W (13) dan A (15) belum lama diselamatkan dari lokalisasi Peleman di Suradadi, Kabupaten Tegal. Keduanya dipaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Muncikari memaksa warga asal Kabupaten Pemalang itu melayani para pria hidung belang. Tarifnya Rp 750 ribu.
BACA JUGA: Bekerja di Indonesia, 12 Buruh Ilegal Asal Tiongkok Ditangkap
Sebagaimana diberitakan Radar Tegal (Jawa Pos Group), W dan A tak kuasa menolak perintah muncikari berinisial P dan R yang kerap memarahi mereka. Terutama saat kedua bocah belia itu dianggap tak bekerja baik dalam melayani tamu.
W mengaku sama sekali tak mengira akan dijebloskan ke lembah dosa. Sebab, saat pertama kali bertemu P yang tak lain tetangga sendiri, W dijanjikan bakal bekerja sebagai pelayan di sebuah warung makan.
BACA JUGA: Aksi Balasan, Siswa Non-Muslim Bersihkan Masjid Agung Purwakarta
"Katanya mau dipekerjakan di warung makan, tapi malah dibawa ke lokalisasi. Saya juga disuruh melayani tamu yang datang," katanya.
W mengaku sempat melayani tamu sekali. Dia dibayar Rp 750.000, kemudian dipotong oleh sang muncikari.
BACA JUGA: Volume Kendaraan dari Brexit Meningkat, Lalu Lintas Tegal Mulai Padat
“Cuma sekali mas, itu pun terpaksa karena kalau tidak mau saya diancam. Uangnya dipotong sama mami, katanya untuk sewa kamar,” jelasnya.
W yang ternyata masih bersekolah di bangku kelas 7 SMP di Pemalang itu mengaku tak bisa menolak perintah sang muncikari. "Kalau kerja tidak benar dimarahi sama maminya," pungkasnya.(muj/zul/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMK Disekap di Kandang Ayam 4 Hari, Digituin 6 Kali
Redaktur : Tim Redaksi