jpnn.com - JAKARTA--Lain dulu, lain sekarang. Dulu di era Presiden Soekarno nasib bidan desa sangat diperhatikan dengan baik. Namun, kini, para bidan desa masih memperjuangkan status mereka.
Hal itu diungkapkan Ketum Konfederasi KASB Nining Elitos. Menurut Nining, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan nasib para bidan desa.
BACA JUGA: HNW: Islam Sangat Pentingkan Pendidikan
"Nasib bidan tidak jelas. MenPAN-RB bilang A, Menkes laksanakan B. Alhasil bidan desa yang sudah lama mengabdi hanya dipekerjakan kontrak tanpa kepastian diangkat PNS," ungkap Nining pada JPNN, Senin (18/4).
Nining yang lahir dari bidan desa di tanah Bengkulu menyebutkan, jasa pekerja medis yang satu itu sangatlah besar. Seluruh putra-putri Bung Karno dilahirkan dengan bantuan seorang bidan. Bidan Srikanti namanya yang dipercaya sebagai bidan Istana Negara. Srikanti mengurusi seluruh putra dan putri Bung Karno.
BACA JUGA: Caketum Ini Yakin Golkar Tetap di Titik Nadir Terendah Jika...
Ini suatu kehormatan bagi profesi bidan. Tidak hanya di dalam istana. Di luar istana, di samping pabrik-pabrik, bidan desa amat dibutuhkan kaum buruh perempuan untuk membantu persalinan, maupun posyandu dan pengobatan lainnya.
Apalagi karena wilayah di Indonesia banyak terdiri dari kepulauan dengan pesisir pantai, jelas dibutuhkan bidan di kampung-kampung nelayan. Karena itu, ia mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo agar tidak melupakan para bidan desa.
BACA JUGA: Sanusi Minta Maaf pada Rekan-rekannya di DPRD, Ada Apa?
"Presiden Jokowi jangan memunggungi bidan desa di wilayan kepulauan maritim ini. Jangan ditanya lagi kalau bidan desa di negeri agraris ini. Bu tani amat butuh bidan desanya," ujarnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat April, tak Dapat Jatah Formasi CPNS 2016
Redaktur : Tim Redaksi