jpnn.com - CIASEM-Saat ratusan warga Subang yang masih sehat dan bugar sibuk mengantri di Kantor Pos untuk menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), namun malang sekali nasib pasangan suami istri Nafiah (55) dan Lukman warga Dusun Mekar Sari, RT 02/07 Nomor 110 Desa Ciasem Baru Kecamatan Ciasem. Nafiah yang menderita penyakit tumor dan struk hingga tak berdaya justru tidak mendapatkan BLSM.
Pemerintah seolah tidak melihat dan merasakan penderitaan orang miskin seperti Nafiah dan Lukman. Bahkan, pemerintah desa setempat yang melihat sehari-hari ada warganya yang miskin ditambah mengalami penyakit tumor ganas, sama sekali sekali tidak prioritas untuk diberikan BLSM. Padahal, sudah seharusnya orang miskin seperti inilah yang jauh lebih layak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti BLSM.
BACA JUGA: RSUD Kebanjiran Pasien Diare
Siapapun yang punya hati pasti akan miris melihat Nafiah (55) yang menderita tumor pada bagian dagunya hingga hampir menutupi mulut dan wajahnya sejak 13 tahun lalu. Tumor yang semula berukuran kecil, kini semakin membesarnya dan belum bisa terobati karena tidak ada biaya.
Kepada Pasundan ekspres (Grup JPNN), Nafiah mengatakan, sejak tahun 2.000 penyakit tumor menyerang wajahnya. Tapi hingga saat ini sudah 13 tahun belum sekalipun memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit. Selama ini, ia berobat secara tradisional, tidak ada alasan lain selain memilih pengobatan tradisional karena terbentur oleh biaya.
BACA JUGA: Ombak Rusak Belasan Rumah
“Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari bersama suaminya itu, dari belasan kasih pemberian orang lain dan tetangganya yang iba kepada saya,” katanya ketika ditemui di rumahnya, Minggu (15/9).
Selama ini, kata dia, belum ada donatur dan bantuan pemerintah yang mau membantu pengobatannya. “Saya berharap, suatu saat ada donatur yang sudi mengobati penyakit saya ini, agar bisa dioperasi,” harapnya.
BACA JUGA: Bunga Api Sebesar Keranjang
Di rumah sederhana, Nafiah tinggal bersama suaminya yang sudah mengalami struk dan seorang anaknya, yang selama ini banting tulang menghidupi orang tuanya dari hasil kuli serabutan.(hya/vry)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Kesulitan Air Bersih
Redaktur : Tim Redaksi