Misbakhun Bela Rudiantara Terkait Pernyataan #YangGajiKamuSiapa

Sabtu, 02 Februari 2019 – 19:58 WIB
Mukhamad Misbakhun. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun membela Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara. Menteri berlatar belakang profesional di bidang komunikasi itu kini tengah jadi bulan-bulanan oleh tagar #YangGajiKamuSiapa.

Misbakhun mengatakan Rudiantara sebagai pembantu presiden justru menunjukkan sikap proporsional dan loyalitas.

BACA JUGA: Hidayat: Pertanyaan Menteri Rudiantara kepada ASN Tidak Wajar

“Saya memberikan apresiasi kepada apa yang disampaikan oleh Pak Rudiantara. Menteri adalah pembantu presiden. Seorang pembantu presiden yang loyal berarti menteri yang bagus,” kata Misbakhun, Sabtu (2/2).

BACA JUGA: #YangGajiKamuSiapa

BACA JUGA: #YangGajiKamuSiapa

Legislator Partai Golkar yang membidangi keuangan itu menilai kritik kepada Rudiantara merupakan hal wajar. Namun, kata Misbakhun, loyalitas menteri juga sangat diperlukan karena presiden harus memperoleh dukungan memadai dari para pembantunya.

Influencer di Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin alias TKN Jokowi - Ma’ruf, itu menuturkan, menteri adalah pejabat yang diangkat secara politik oleh presiden. Istilahnya political appointee. Jadi, kata Misbakhun, persoalan yang dialami Rudiantara ini bukan urusan salah dan tidak, tetapi soal loyalitas seorang menteri kepada presidennya. "Loyalitas seorang Rudiantara kepada Pak Jokowi karena menjadi political appointee pilihan presiden,” kata Misbakhun.

BACA JUGA: Pembelaan TKN Jokowi untuk Menkominfo Rudiantara

Dia juga menjelaskan semua gaji untuk pegawai negeri sipil atau PNS dari anggaran pendapatan dan belanja negara alias APBN.

Sumber APBN adalah pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan hibah. “Kalau hibah digunakan untuk membayar gaji,” paparnya.

Namun, kata Misbakhun, ada sumber pembiayaan lain di luar pajak, PNBP ataupun hibah. Pembiayaan lain itu lebih dikenal dengan istilah utang.

Hanya saja, kata Misbakhun, sistem keuangan negara melalui APBN membuat sumber-sumber penerimaan tidak bisa dipisah-pisahkan. Pembahasan alokasi APBN pun melibatkan pemerintah dan seluruh fraksi di DPR.

“Jadi kalau kemudian dikatakan bahwa gaji itu dibayar dari utang, karena memang pada prinsipnya semua uang yang masuk ke dalam APBN itu tidak mungkin dipisah-pisahkan satu per satu,” paparnya.

Yang pasti, kata Misbakhun, sampai saat ini gaji untuk amtenar lancar. Menurutnya, Komisi XI DPR dan pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan fiskal.

“Jadi tidak ada gaji pegawai yang tertunda, tidak ada gaji pegawai yang tidak dibayarkan. Secara fiskal pemerintah mempunyai kemampuan untuk membayar gaji pegawai secara tepat waktu,” pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Rudiantara Tidak Pantas, tak Bijak


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler