jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko-Widodo Ma'ruf Amin, Mukhamad Misbakhun menilai kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno miskin akan konsep dalam menentukan perdebatan.
Menurut Misbakhun, hal itu terlihat setelah kubu sebelah berkomentar miring atas penundaan pemerintah menaikkan harga BBM.
BACA JUGA: Maju Mundur BBM Premium, Ignasius Jonan Dipanggil DPR
"Terlalu naif kalau dikatakan penundaan kenaikan BBM dikaitkan dengan persaingan di pilpres. Penundaan itu karena pemerintah melihat bahwa kenaikan USD dan kenaikan harga minyak masih bisa dimanajemen dengan risiko fiskalnya oleh pemerintah sehingga tidak perlu ada kenaikan harga BBM untuk saat ini," kata Misbakhun saat dikonfirmasi, Kamis (11/10).
Dia menjelaskan, penundaan itu juga wujud politik ekonomi Jokowi dalam memastikan semua harga kebutuhan pokok rakyat tetap terjangkau.
BACA JUGA: Arah Kebijakan BBM Tidak Jelas
Misbakhun menilai, kritikan negatif kubu Prabowo karena beberapa hasil lembaga survei merilis kuatnya posisi Jokowi. Anggota DPR ini menambahkan, kubu Prabowo khawatir akan hal itu.
"Memang kami harus hati-hati dalam mengambil kebijakan karena rawan dijadikan gorengan politik oleh pihak capres lainnya. Karena hampir semua isu dijadikan komoditas bahan kritik tanpa memperhatikan lagi subtansi kritiknya. Mereka miskin konsep dan dangkal dalam membangun narasi program," kata Misbakhun. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Ini Isu Seksi Bisa Dongkrak Elektabilitas Prabowo - Sandi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir Prabowo - Sandi Kritik Acara IMF, Pedas Banget
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga