Miss Internasional: Kuasai Public Speaking, Mahasiswa Bisa Sukses 

Senin, 01 Agustus 2022 – 18:54 WIB
Mahasiswa angkatan 2021 yang tergabung dalam kelompok praktikum mata kuliah pengelolaan proyek dan ajang khusus prodi humas vokasi Universitas Indonesia (UI). Foto ist

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa angkatan 2021 yang tergabung dalam kelompok praktikum mata kuliah pengelolaan proyek dan ajang khusus prodi humas vokasi Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan literasi komunikasi. Literasi komunikasi ini diikuti 500 peserta secara daring.

Miss Internasional 2017 Kevin Liliana saat sesi presentasi, menyampaikan pemuda Indonesia harus membekali diri dengan soft skill sebanyak mungkin, termasuk mengasah ilmu dalam public speaking.

BACA JUGA: Jamkrindo Berdayakan Disabilitas Melalui Pelatihan Public Speaking dan Bantuan Kaki Palsu

Seorang public speaker membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi, penguasaan materi dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Oleh sebab itu, orang-orang yang menguasai skill ini umumnya dianggap ahli dalam menyampaikan informasi kepada khalayak umum. 

BACA JUGA: Universitas Terbuka dan Garuda Indonesia Berkolaborasi, Ini Harapan Rektor Ojat 

"Dalam dunia profesional, public speaking akan membuat orang terlihat lebih profesional. Hal itu tentu akan membawa dampak positif, baik dari atasan, klien maupun kolega," tutur Kevin Liliana.

Sebagai generasi penerus bangsa, lanjutnya, jadilah pemuda yang mampu bicara dengan baik dan benar.

BACA JUGA: Dubes Zuhairi Perkuat Kerja Sama Pendidikan Indonesia dengan Universitas Tertua Islam Ini

Tumbuhkan selalu semangat untuk belajar dan berlatih, perhatikan sekaligus pahami teknik-teknik dalam public speaking.

Mulai dari pemilihan kata, penyusunan kalimat, penguasaan situasi dan suasana termasuk perhatian terhadap gerak tubuh dan penampilan secara keseluruhan. 

"Kalau sudah menguasai ini semua, mudah-mudahan karier akan cemerlang," ujar Kevin Liliana.

Sementara itu, penulis novel Arial & Adara, Bagas Ali Prasetyo prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terutama anak muda  untuk menulis dengan tatanan bahasa yang tepat.

Dari berbagai hasil riset dinyatakan bahwa hambatan komunikasi terbesar yang sering muncul disebabkan oleh kesalahpahaman dalam penafsiran suatu pesan tersebut.

Pesan yang dikirimkan atau disampaikan tidak memenuhi unsur penulisan 5W 1 H dan terkadang pemilihan diksi yang salah.

Bagas memberikan edukasi tentang copywriting, diawali dengan memberikan pemahaman apa yang menjadi tugas copywriter, serta berbagai hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penulisan.

Contohnya, menentukan judul/headline, menyusun pesan yang akan disampaikan, menerapka rumus 4C: clear (jelas), concise (ringkas), compelling (menarik), dan credible (terpercaya).

Selain itu, susunlah kalimat yang efektif & efisien sehingga menarik bagi public untuk membacanya.

Reska Herlambang, M.Ikom.,C.IB., dosen pembimbing, berharap seluruh peserta mampu memahami materi yang disampaikan para narasumber, sehingga nantinya bisa diaplikasikam secara langsung, baik dalam lingkungan sosial maupun dalam pengembangan diri secara profesional.

Sementara itu Dini Maharani, ketua pelaksana acara bersyukur rangkaian literasi komunikasi ini diikuti sekitar 500 orang.

Tingginya minat peserta tersebut menunjukkan kesadaran anak muda akan edukasi masih sangat tinggi. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler