Misteri Cincin Bob Marley

Sabtu, 21 November 2015 – 20:55 WIB
Sampul album Legend karya Bob Marley and The Wailers. Foto: Public Domain.

jpnn.com - CINCIN itu melingkar di jari tengah tangan kiri Bob Marley. Konon, pemilik pertamanya Nabi Sulaiman. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network 

BACA JUGA: Hikayat Syech Albar, Ayah Rockstar Ahmad Albar Perintis Musik Dangdut

Dalam buku biografi Bob Marley yang ditulis Timothy White, Catch A Fire: The Life of Bob Marley dikisahkan, sewaktu tinggal bersama ibunya di Delaware, Amerika Serikat, Marley muda pernah mimpi aneh.

Dalam mimpinya Marley didatangi seorang lelaki. Tanpa banyak bicara, lelaki itu memberinya sebuah cincin seraya berkata, "this is all i have to give you."

BACA JUGA: DISERSI…Tentara Perang Dunia 2 Ini Lantas Menculik Bung Karno

Mimpi itu diceritakan pada Cadella Booker, ibunya.  Sang ibu lalu mengambil sebuah cincin peninggalan Kapten Noval Marley dan menyerahkan kepada anaknya. 

Dia pikir, sudah saatnya cincin peninggalan suaminya diserahkan kepada sang anak. 

BACA JUGA: Di Balik Foto Bung Karno Dengan Para Wanita Ini, Ada Cerita...

Namun, tak lama cincin itu dilepas. Menurut nalurinya, bukan cincin peninggalan ayahnya itu yang datang dalam mimpinya.

Sekian tahun kemudian...

Tahun 1977 Bob Marley tinggal di Inggris. Dia sudah jadi Raja Reggae. 

Kala itu situasi politik di Etiopia sedang bergolak. Dinasti Solomon digulingkan, sehingga keluarga Haile Selassie diungsikan dari Etiopia ke Inggris.

Suatu hari Bob Marley diundang jumpa Prince Asfa Wossen, putra mahkota Emperor Haile Selassie. 

Keduanya bicara empat mata membahas isu yang sedang terjadi di Etiopia. Dua jam lamanya. 

Di akhir pembicaraan, Sang Pangeran memberikan sebuah cincin kepada Bob Marley. 

Ras Muhamad, seniman yang pernah meneliti sejarah Bob Marley dan sejarah musik reggae sampai ke negeri asalnya, dalam buku Negeri Pelangi menceritakan, saat menyerahkan cincin itu, Woosen berkata… 

Cincin Ambassa tersebut adalah cincin yang dikenakan oleh Emperor Haile Selassie dan diwariskan secara turun-menurun kepada setiap penguasa tertinggi kerajaan Etiopia.

…bahwa hanya para Kaisar Etiopia yang bisa mengenakan cincin Lion of Judah karena konon cincin itu berasal langsung dari cincin yang dikenakan Nabi Sulaiman.

Dalam buku biografinya, Bob Marley menjelaskan, begitu mengenakan cincin itu di jari tengah tangan kirinya, semacam ada sesuatu yang terbakar. 

Baginya, ini jawaban dari mimpi yang menjadi teka-teki selama lebih kurang sepuluh tahun.

Kampung Bob Marley

Orang tua Bob Marley berasal dari Shashemene, sebuah kota di Etiopia yang jaraknya hanya "sepelemparan batu" dari Addis Ababa, ibu kota negeri itu.

"Etiopia adalah salah satu negeri yang memiliki peradaban tertua di dunia," tulis Ramli Saud, 27 Agustus 2012, ketika menjabat Duta Besar Republik Indonesia di Addis Ababa, Etiopia, termuat dalam pengantar buku Negeri Pelangi.

Ratusan tahun lalu, Etiopia bernama Abyssinia. Ibu kotanya Gonder. 

Setelah menjadi Etiopia, ibu kotanya dipindahkan ke kota baru Addis Ababa yang terletak di ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut.

Kota yang ditumbuhi berbagai macam bunga ini amatlah indah. "Suhu udaranya mirip Bandung," kata Ras Muhamad dalam sebuah perbincangan dengan JPNN.com, tempo hari.

Bung Bung--demikian saya menyapa Ras Muhamad--menyebut, dari 80 juta penduduknya, 30 juta beragama Islam. Sisanya Ortodoks Nasrani. 

Dahulu, ketika masih bernama Abissynia wilayahnya antara lain meliputi Kenya, Eritrea, Somalia dan Yemen. 

Sejauh zaman Nabi Ibrahim/Abraham, kisah Abissynia telah diriwayatkan oleh kitab-kitab langit. 

Dalah sejarah Islam, saat hijrah pertama (sebelum ke Madinah), Muhammad beserta pengikutnya melaju ke Habesa/Abissynia. Sang Negus (gelar raja di Etiopia) Al-Asham menjadi mualaf. 

Bilal Bin Rabah si tukang adzan yang ikut dalam rombongan Rasulullah, diyakini berasal dari Abissynia. 

Kerajaan Sulaiman

Ditarik ke belakang lagi, sebelum bernama Abissynia, negeri itu bernama Axum. Dipimpin oleh seorang perempuan; Queen Sheba atau Ratu Balqis. 

Masyarakat Etiopia percaya, di negeri inilah Ratu Balqis melangsungkan pernikahan dengan Nabi Sulaiman atau King Solomon dari Yurasalem.

Konon, sejarah pemerintahan di wilayah itu berpangkal pada hikayat pernikahan King Solomon dan Queen Sheeba.

Hingga kini, keturunan mereka yang mendiami Etiopia disebut Falasha. Jumlahnya, "sekitar 200.000 penduduk," tulis Ramli Saud.

Di daerah tersebut, ada istilah tawahedo untuk yang menjalani keimanan. Tawahedo sama dengan tauhid.

Rastaman

2 November 1930. Tak kurang dari 72 negara diundang untuk menyaksikan langsung upacara penobatan Ras Tafari Makonnen menjadi Haile Selassie--raja segala raja Etiopia. 

Raja ini lahir pada 23 Juli 1892 di Harar--daerah hijrah bersejarah Rasulullah. 

Saat dilantik, sang raja mengangkat sumpah...

Saya di singgasana David (Raja/Nabi Daud) di mana saya diberi kekuasaan dan keputusan dengan berkah anugerah Sang Maha Esa, semoga melindungimu. 

Dengan tahta ini saya akan memimpin sesuai dengan undang-undang dan hukum yang telah didirikan dan diwariskan oleh kakek moyang saya…

Berita pelantikan itu menjadi laporan utama majalah Time

Mencermati sumpah sang raja baru, dapat dipahami tarikan nafas sejarahnya. David atau Nabi Daud adalah ayahanda Sulaiman/Solomon. Maka tak ayal disebut Dinasti Solomon. 

Dan…Bob Marley adalah pengagum Haile Selassie. Ras Tafari, kaum rastaman merujuk pada nama asli Haile Selassie. Wajah Sang Emperor dan simbol-simbol Etiopia, tak alfa di album, pun di konser-konsernya.

Bendera merah-emas-hijau dengan gambar Lion of Judah di bagian tengah, adalah panji tua Dinasti Solomon.   

Selain terukir pada bangunan-bangunan tua di Etiopia, simbol Lion of Judah juga terukir manis di cincin yang melingkar di jari tengah tangan kiri Bob Marley.   

Maka tak berlebihan jika Ras Muhamad bilang, "di balik semua melodi manis Bob Marley, Anda akan temukan Etiopia." (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mungkinkah Bung Karno Melupakan Orang Ini?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler