jpnn.com, NABIRE - Polisi masih menyelidiki misteri penyebab kematian dokter Marwanty Susanty yang ditemukan tewas di rumahnya di kompleks RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah pada Senin (13/3).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo menyebut penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire sudah meminta keterangan banyak saksi terkait kasus itu.
BACA JUGA: Penyelidikan Kasus Kematian Dokter Marwanty Susanty
"Sudah 45 orang saksi yang dimintai keterangannya dan beberapa barang bukti diamankan di Polres Nabire," kata Kombes Benny, Sabtu (18/3).
Dari hasil visum terhadap jasad dokter yang bertugas di RSUD Nabire itu didapati sejumlah luka lebam pada bagian tubuh korban, seperti di wajah, leher, dan perut.
BACA JUGA: PPATK Dipanggil DPR soal Transaksi Mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu, Mahfud MD?
Penyidik hingga kini masih mendalami temuan itu guna mengungkap penyebab kematian sang dokter.
Konon dari keterangan yang diperoleh polisi, dokter Marwanty Susanty tidak memiliki riwayat penyakit.
BACA JUGA: 2 Kali Mangkir, Bayu Walker Pembuat Robot Trading ATG Siap-Siap Saja Dijemput Paksa
Kombes Benny memastikan penyelidikan terus dilakukan guna mengungkap penyebab kematian dokter spesialis paru itu.
Benny sebelumnya mengatakan penyidik masih menunggu hasil medis sehingga dapat dipadukan dengan barang bukti yang didapat di TKP.
Polisi pun meminta masyarakat sabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan.
"Jangan membangun opini yang dapat mengganggu kamtibmas di Nabire," harap Benny.
Sejauh ini belum ada penjelasan dari dokter ahli forensik terkait tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Mudah-mudahan kasusnya segera dapat diungkap karena penyidik masih terus mendalaminya," jelas Kombes Benny.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam