Misteri Perburuan Makhluk Pengisap Darah, Tim Pemburu Temukan Jejak dan Bulu

Jumat, 26 Juni 2020 – 01:10 WIB
Bulu binatang pemangsa yang diduga bulu dari makhluk pengisap darah ternak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, TAPUT - Tim pemburu makhluk pengisap darah ternak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga Siborongborong, Taput, Sumut, menemukan sejumlah jejak.

Sejumlah jejak yang ditinggalkan makhluk pengisap darah ratusan ternak milik Saut Simanjuntak, itu diyakini mampu mengungkap jenis binatang yang meresahkan masyarakat tersebut.

BACA JUGA: Misteri Makhluk Pengisap Darah Ternak di Taput, Kapolsek Sebut sudah Terjadi sejak 2017

"Dua hari pascakematian tak wajar ratusan ternak milik Saut Simanjuntak, termasuk ternak babi yang mengalami sejumlah luka tusukan di bagian leher, serta sayatan pada bagian perut, ada beberapa helai bulu binatang yang tersangkut di antara pagar kawat berduri yang mengelilingi kebun milik Saut," terang Mangatur kepada ANTARA, Kamis (25/6).

Disebutkan, bulu binatang tersebut tidak berbau, dan memiliki warna krem atau kuning gading agak kecoklatan.

BACA JUGA: Misteri Makhluk Pengisap Darah di Taput, Mampu Angkat Beban 25 Kg hingga Bengkokkan Besi

Mangatur menduga, bulu binatang tersebut merupakan bulu bagian perut binatang pemangsa, sebab bulu dimaksud terlihat tersangkut di antara jalinan pagar kawat berduri kedua dari bawah.

“Bulu tersebut saya yakini dari bagian perut makhluk pemangsa, sebab rentang kawat berduri dengan jarak kurang dari tiga centimeter pada bagian bawah pagar tak mungkin dilalui makhluk tersebut. Justru bagian kolom kedua terbawah dari pagar kawat berduri dengan rentang sekitar 10 cm yang dilalui pemangsa itu," jelasnya.

BACA JUGA: Duel Maut Sahabat Karib, Satu Nyawa Melayang

Bahkan, kata Mangatur, saat dirinya menelusuri wilayah sekitar, dia juga menemukan bekas cairan urine binatang yang beraroma, meski jenis binatang tersebut.

"Jenis aroma urine tersebut berbeda jauh saat jejak dengan bekas lima cengkeraman kami temukan tertancap pada batang pepohonan, saat menyambangi gua di bawah air terjun, di Hutan Simarunjal-unjal," sebutnya.

Sebab, bekas urine yang ditemukan Mangatur di lokasi perkebunan jeruk milik Saut, tempat keberadaan barisan kandang ternak babi dan ayam beraroma daun pandan.

"Jauh beda saat kami menemukan jejak makhluk pemangsa di sekitar air terjun yang beraroma bawang putih," ujarnya.

BACA JUGA: Berita Terkini Soal Perburuan Makhluk Pengisap Darah, Ada Gua Angker di Balik Air Terjun

Namun, dia berharap, bulu binatang yang diketahuinya telah diserahkan oleh pihak keluarga Saut Simanjuntak kepada pihak BBKSDA untuk diteliti mampu menguak misteri makhluk pengisap darah ternak di Siborongborong, Taput.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler