jpnn.com - LIMBOTO - Sebanyak 106 ekor ternak sapi milik warga di Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, mati mendadak. Peristiwa tersebut terjadi sekitar sejak awal bulan Desember hingga kemarin.
Informasi yang berhasil dihimpun Gorontalo Post, kematian sapi secara misterius ini terjadi di beberapa Desa se Kecamatan Bongomeme, diantaranya, Desa Liyodu 2 ekor, Batuloreng 17 ekor, Molanihu 20 ekor, Dulamayo 1 ekor, Tahupo 20 ekor, Liyato 6 ekor, Moopatodu 10 ekor, Batu Layar 5 ekor, dan beberapa Desa lainnya.
BACA JUGA: Unik Nih! Jomblo Ngenes Dilarang Tinggal di Rusunawa
Untuk penyebab kematian ratusan ternak sapi ini masih menjadi pertanyaan besar oleh warga pemilik sapi. Pasalnya dalam sehari pasti ada sapi yang mati.
Dugaan sementara, kematian sapi secara mendadak itu akibat keracunan atau diracuni, karena beberapa sapi yang sempat dilakukan pemeriksaan oleh petugas Peternakan menunjukan bagian usus sapi rusak dan mengalami pendarahan yang hebat.
BACA JUGA: Yaelah.. Tutup Tahun, Pemkot Malah Utang Rp 297 Miliar
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo Haris Tome saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk memastikan penyebab kematian sapi tersebut, pihaknya kesulitan mengungkap karena tidak memiliki sampel yang diperiksa ke laboratorium. Sebab beberapa pemilik sapi langsung menyembeli sapi dan di jual. "Sehingga kami tidak mendapat sampel sapi lainnya sebagai pembanding hasil pemeriksaan sebelumnya," ungkapnya.
Selain itu, ketiadaan sampel ini disebabkan warga terlambat melaporkan kejadian ini kepada pihak Dinas Peternakan. "Kami hanya bisa menghimbau kepada warga pemilik sapi untuk tidak langsung menjual atau membuang sapi setelah disembeli, sebab ternak sapi itu akan kami lakukan pemeriksaan secara laboratorium," jelasnya.
BACA JUGA: Si Gurilem Icip-icip Cililin, jadi Camilan Oke, Pakai Nasi juga Siiip
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinik kemartian sapi tersebut tidak ada indikasi penyebab virus atau penyakit.
Kapolsek Bongomeme Iptu Imran Laonga saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Untuk sementara laporan masyarakat yang masuk masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah sapi - sapi itu benar mati karena keracunan atau sengaja diracuni," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Molanihu Erni S. Malahedi. Menurutnya laporan yang masuk, sebanyak 20 ekor sapi mati milik warga Desa Molinihu. "Sebanyak 17 warga pemilik sapi yang sapi - sapinya mati secara mendadak, ada beberapa diantaranya dua ekor sekaligus mati tiba-tiba pak," tandasnya.
Akibat kematian sapi ini, setiap warga pemilik sapi mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Ini merupakan kasus kematian sapi secara mendakak yang pertama terjadi di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. (Tr-31/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Aduan Berarti, Polsek Ini Paling Aman di Sintang
Redaktur : Tim Redaksi