Si Gurilem Icip-icip Cililin, jadi Camilan Oke, Pakai Nasi juga Siiip

Senin, 28 Desember 2015 – 10:10 WIB
Kerupuk Gurilem, jajanan khas Cililin, Bandung Barat. Foto: dok/Bandung Ekspres

jpnn.com - BUAH tangan khas Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat laris manis. Salah satunya kerupuk gurilem. Penjualannya meningkat tajam seiiring dengan banyaknya pengunjung dari luar kota yang datang. Mulai pengunjung dari Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang hingga Purwakarta.

Sejak 23 Desember, bersamaan dengan libur anak sekolah banyak pengunjung yang datang ke wilayah Cililin. Tidak hanya menikmati suasa alamnya, banyak pengunjung juga yang memanfaatkan untuk membeli kerupuk gurilem yang sudah dikenal banyak orang. Puncak keramaian pembeli, terjadi pada 25 Desember pada perayaan Natal.

BACA JUGA: Tanpa Aduan Berarti, Polsek Ini Paling Aman di Sintang

Ida Sumarda, 40, salah seorang pedagang kerupuk gurilem di sentra penjualan Cililin-Cihampelas mengaku, penjualan di hari biasa dengan liburan natal menjelang tahun baru ini tampak berbeda. 

Hal ini dikarenakan banyak pengunjung yang memanfaatkan liburannya ke daerah Batujajar, Cihampelas, Cililin hingga ke Gununghalu untuk berlibur ke Curug Malela. ”Ada yang berlibur ke Curug Malela pulangnya beli kerupuk gurilem di Cililin dan di Cihampelas. Biasanya mereka mengetahui kalau kerupuk ini menjadi khas dari Cililin,” kata Ida, seperti dikutip dari Bandung Ekspres, Senin (28/12).

BACA JUGA: Cerita Pilu Perjuangan Suryani Menyelamatkan 2 Anaknya saat Tragedi KMP Marina

Diakuinya, jika di hari biasa penjualan kerupuk berbahan dasar tepung singkong ini hanya 20 liter, sekarang mencapai 100 liter per hari. Hal ini terjadi lantaran permintaan produksi kerupuk gurilem naik luar biasa. Pihaknya juga menambah jumlah karyawan yang biasanya hanya 4 orang menjadi 10 orang. 

”Mau tidak mau, tenaga karyawan juga kita tambah karena selain fokus pada pembuatan kerupuk, kita juga harus fokus pada pelayanan saat pengunjung datang,” ujarnya.

BACA JUGA: Baru Dilantik Juni 2016, Ini Program Andalan Jarot-Askiman

Kerupuk gurilem yang memiliki varian rasa seperti rasa cabai biasa, cabai rawit, kacang tanah dan orisinil dengan rasa gurih membuat pelancong senang mengunyah gurilem sebagai cemilan saat di perjalanan. Tidak sedikit, pengunjung banyak yang memborong kerupuk untuk dibawa ke rumahnya masing-masing. 

"Kami juga jual dengan berbagai ukuran. Untuk yang kecil harganya Rp 2.500 sedangkan yang besar Rp 10.000,” jelasnya.

Di tempat yang sama, salah seorang pengunjung dari Jakarta Andri, 39, bersama keluarga mengaku, kedatangannya ke Cililin selain menghabiskan ke objek wisata Curug Malela juga untuk membeli kerupuk gurilem. Sebelumnya dia sudah mengetahui rasa dari kerupuk khas Cililin ini. ”Saya kalau main ke wilayah Cililin tidak terlepas dari oleh-oleh kerupuk gurilem. Rasanya enak dan pedas,” katanya.

Dia mengeluarkan uang hingga Rp 200 ribu untuk dibawa ke rumahnya dan dibagi-bagi kepada saudaranya. Kerupuk ini, diakuinya, memiliki rasa yang luar biasa. Sehingga setiap datang ke wilayah Cililin menjadi hal wajib untuk membelinya. 

”Kerupuk gurilem hanya bisa ditemui di Cililin dan sekitarnya. Susah kalau harus beli ke tempat lain. Makanya saya beli banyak,” ungkapnya.

Menurutnya, kerupuk ini sangat enak dimakan dengan nasi dan menjadi camilan. Kerupuk ini sudah dikenal ke berbagai wilayah termasuk hingga ke Jakarta. Tidak hanya dirinya, keluarga lainnya juga menyukai kerupuk asal Cililin ini. ”Enak sekali. Anak saya juga menyukai namun tidak terlalu pedas. Pembelian kerupuk ini yang ke-4 kalinya. Karena saya datang ke Cililin hanya pada liburan saja,” ungkapnya. (hendrik kaparyadi/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktif Kerja Bakti, Terima Dana dari ISIS Lewat Istri Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler