jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah masyarakat yang tinggal di Jakarta Timur dan sekitarnya menyampaikan kabar mengenai terdengarnya suara mendengung di langit, pada Jumat malam.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum bisa memastikan keberadaan suara misterius tersebut.
BACA JUGA: Lucu, Saat Mister Limbad Bertanya ke Ustaz Abdul Somad
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena alam dengan suara mendengung tidak ada yang terdengar cukup lama.
Dia mendapatkan informasi bahwa ada masyarakat yang mengengarkan suara dengungan itu hingga berdurasi lima menit.
BACA JUGA: Bandar Udara di Indonesia Mulai Overload
Dia mengatakan Lapan siap melakukan kajian itu, jika ada masyarakat yang memiliki bukti rekamannya.
Dia menjelaskan jika benar suara itu terdengar bersamaan dari beberapa daerah, seharusnya terdengar cukup keras.
BACA JUGA: Menteri Eko Senang Banyak Pemberitaan Kisah Sukses Dana Desa
Sebab sumber suaranya satu. Tetapi nyatanya banyak juga masyarakat yang tidak mendengarkan.
’’Dugaan saya yang dibicarakan itu suara lokal. Yang pasti berbeda-beda waktu dan sumbernya,’’ jelasnya, Sabtu (10/2).
Dia menjelaskan fenomena suara yang muncul di langit memang sempat ada. Namun dia menegaskan tidak ada yang lamanya sampai lima menit.
Thomas menceritakan ketika ada meteorit besar yang jatuh ke bumi, bisa menimbulkan suara dan gelombang kejut.
Saking kuatnya gelombang kejut itu bisa sampai menggetarkan jendela kaca rumah. ’’Itu pun hanya berlangsung beberapa detik,’’ tegasnya.
Dia mencontohkan ketika ada fenomena jatuhnya asteroid di perairan Bone, Sulawesi Selatan pada 8 Oktober 2009. Kala ada warga yang melihat bola api dan jejak kabut tebal jatuh menuju bumi.
Kemudian disertai dengan suara ledakan dan membuat kaca-kaca rumah bergetar. Kemudian dari analisis data ultrasound menyimpulkan asteroid Bone adalah sebuah asteroid berukuran sekitar 10 meter.
Fenomena jatuhnya asteroid juga pernah terjadi di Rusia. Tepatnya pada 15 Februari 2013. Dikabarkan jatuhnya asteroid itu membuat seribu orang terluka.
Hasil analisis ultrasound oleh pakar dari NASA menyimpulkan asteroid yang jatuh berukuran 17 meter.
Asteroid yang seukuran rumah itu jatuh ke bumi dengan kecepatan 20 km/detik atau 70.000 km/jam. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Setnov dan Kuasa Hukum SBY Bertemu, Begini Jadinya
Redaktur & Reporter : Soetomo