Misteri Transfer Rp 755 Miliar di Malam Tahun Baru

Sabtu, 16 April 2016 – 14:02 WIB
Ketua BPK Harry Azhar Azis saat menjadi pembicara pada diskusi Pro Kontra Audit Sumber Waras di Jakarta, Sabtu (16/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan memastikan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, merugikan keuangan negara.

"Bukan lagi indikasi. Tapi sudah kerugian negara," tegas Ketua BPK Harry Azhar Aziz saat diskusi "Pro Kontra Audit Sumber Waras" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4).

Harry menjelaskan, kejanggalan pembelian lahan RS Sumber Waras Rp 755 miliar, salah satunya pada proses pembayaran.

BACA JUGA: Kasus Sumber Waras Sudah Jelas

Berdasarkan hasil audit, kata Harry, ada transaksi yang dilakukan pada 31 Desember 2014 pukul tujuh lewat. "Kan bank sudah tutup. Ada bukti transfer tunai," katanya.

Transaksi dilakukan dengan cek tunai. Transaksi terkesan dipaksakan. "Ini siapa yang memaksa?" katanya.

BACA JUGA: Abu Bakar Baasyir dan Freddy Budiman Dikeluarkan dari Lapas

Menurut Harry, kalau lewat pukul 00.00 transaksi tidak sah. Karenanya, pembayaran itu dipaksakan dilakukan pada 31 Desember 2914 malam. Anehnya, kata dia, kenapa dibayar setelah tutup buku yang jatuh pada 25 Desember. "Ini kenapa dipaksakan," kata dia.

Harry menambahkan, belum ada sejarah kejadian seperti ini selama BPK melakukan pemeriksaan. "Apalagi ini dengan cek tunai Rp 755 miliar. Apa itu lazim? Tidak," heran dia.

BACA JUGA: Seperti Ini TNI Memperkokoh Kemanunggalan dengan Rakyat

Hal itu menjadi salah satu bahan yang masuk dalam laporan audit investigasi. Dalam audit itu, kata dia, juga diketahui ada orang yang membawa cek. Termasuk yang memerintahkan pembayaran.

Namun, Harry enggan menyebutkan siapa yang memerintahkan. "Ada orang yang memerintahkan," kata Harry. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengelolaan Keuangan Haji di Kemenag Bocor Rp 1 T?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler