jpnn.com, SUKOHARJO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Jawa Tengah, belum menemukan penyebab perubahan warna air Kali Langsur hijau kebiruan. Meskipun telah dilakukan pengecekan.
"Kan ada banyak penyumbang pencemaran sungai itu. Butuh pengecekan lebih lanjut," kata Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan DLH Sukoharjo Suyatman, Rabu (24/7).
BACA JUGA: Cerita Ucil Bek Timas U-22 tentang Pelaku Bom Kartasura
Penyisiran aliran Kali Langsur dilakukan dari Jembatan Ngrukem, Kelurahan Comobongan menuju Dukuh Seyegan, Kelurahan Sukoharjo, dan titik akhir di Dukuh Ngrajan, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo.
"Pengecekan awal kami mendatangi kelurahan untuk mencari data ternak warga yang mati. Namun memang tidak ada laporan yang masuk dari ketiga kelurahan tersebut," ungkap dia.
BACA JUGA: Pelaku Bom Kartasura Pendiam dan Tertutup Sejak Lulus Madrasah Aliah
BACA JUGA: Kali Sunter Berubah Warna Menjadi Biru
Sebab itu, Suyatman memastikan air kali bukan disebabkan ternak warga yang mati. "Hasil perbincangan dengan lurah setempat, ternak-ternak yang mati diduga makan obat pembasmi tikus. Saat itu musim panen padi, jadi petani mengobati hama tersebut," kata dia.
BACA JUGA: Ada Pipa Besi dan Bubuk Belerang di Lemari Pelaku Bom Kartasura
"Awal Agustus nanti kami melakukan pemantauan Kali Langsur untuk mengecek tingkat pencemaran air. Dari hulu dan hilir sungai," lanjut Suyatman.
BACA JUGA: Limbah Kosmetik dan Popok Ancaman Kualitas Air di Sungai
Selain Kali Langsur, ada lima kali dan satu waduk yang akan dilakukan pengecekan kualitas airnya. Yaitu Kali Premulung, Kali Samin, Kali Tambul, Kali Palur dan kali saluran tengah kota serta Waduk Mulur.
"Kami memantau seberapa besar pencemaran yang terjadi pada air. Sehingga dapat dilihat kualitas airnya. Baik atau ada pencemaran. Kalau pencemaran sendiri biasanya berasal dari limbah domestik, industri, pertanian dan pertenakan," tutur dia. (rs/rgl/per/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Sukoharjo
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti