MISTIS! Dua Orok di Perut Digondol Genderuwo untuk Pesugihan?

Rabu, 19 Agustus 2015 – 07:07 WIB

jpnn.com - WARGA Kebraon, Surabaya, sebut saja Karin, 39, mengalami kejadian aneh. Untuk kali kedua, anak yang masih dalam perutnya hilang seketika. Menyeruak bau mistis, si orok diculik genderuwo untuk pesugihan. Ah, jaman gini?

----------
Umi Hany Akasah - Wartawan Radar Surabaya
---------
Hilangnya dua buah hati dalam rahim Karin itu terjadi dua tahun lalu. Dia masih trauma dengan hilangnya dua janin yang berumur sembilan bulan dalam perutnya.

BACA JUGA: Diangkat jadi Pangeran Baru, Gemetar, Merinding

”Keluarga saya itu taat agama. Saya dan suami juga tidak pernah aneh-aneh. Kok bisa, dua kali hamil, anak saya dalam perut tiba-tiba hilang,” katanya di sela-sela mengambil berkas-berkas gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, kemarin (18/8).

Dari ekspresi dan kata-katanya, Karin terlihat lelah. Sembari menerawang langit-langit, dia mengisahkan dua anaknya yang sama-sama hilang ketika berumur sembilan bulan dalam kandungan. ”Hilangnya pukul 12 malam. Tiba-tiba, perut saya kempes. Ya kempes gitu saja,” kenangnya.

BACA JUGA: Wow! Batu Akik Ini Dibanderol Rp 3,5 Miliar

Ketika ditanya, apakah benar-benar hamil, Karin menjawab dengan mantab, ”Saya ini hamil beneran, Mbak. Gak mbujuk.”

Supaya Radar Surabaya yakin, dia mengeluarkan bukti dari tasnya. Dia menunjukkan hasil USG dan beberapa foto kehamilannya. Dia masih menyimpan foto-foto tersebut karena merasa menjadi ibu tiga anak, bukan satu anak. Hanya, dua anaknya hilang tanpa kejelasan.

BACA JUGA: Dua Bocah Tenggelam di Kalimalang Ditemukan jadi Mayat

Menurut Karin, hilangnya dua janin yang dikandungnya terjadi cukup singkat. Ketika terbangun, dia sudah melihat perutnya yang kempes. Dia tidak merasakan bahwa ada orang yang mengambil janin dalam perutnya.

Cuma, waktu malam, dia kaget dan ada yang menarik perutnya. ”Saya ke orang pintar, Mbak. Kata orang pintar, anak pertama saya yang hilang diambil orang di kawasan Ponorogo. Orang itu ingin punya anak,” jelasnya.  

Anak keduanya dijadikan tumbal oleh salah seorang tetangganya untuk pesugihan. ”Saya tidak terima sampai sekarang. Sekarang saya cuma bisa pasrah dan minta yang terbaik untuk anak saya,” ungkapnya.

Kendati dua anaknya hilang, suami tercintanya, Donwori, 45, setia menemani. Menurut Karin, hilangnya dua anaknya dari rahim itu memang sempat membuatnya nekat mengajukan gugatan cerai di PA. Karin merasa minder dan malu dengan saudara dan para tetangganya karena dua anaknya hilang dari perut.

Beberapa tetanga dan saudara sering mengejek Karin dan Donwori. Ada yang bilang bahwa anaknya hilang karena dosa-dosa Karin. Ada juga yang manas-manasin Donwori untuk menikah lagi.

Bahkan, karena wajah Donwori yang lumayan ganteng, teman kantor dan beberapa tetangga mendekatinya. Karena cemburu, Karin mengajukan gugatan cerai ke suami pada 2012.

Tak hanya mengajukan gugatan cerai, Karin juga minggat dan hidup selama empat bulan di kos-kosan. Setelah empat bulan tinggal sendiri, dia hamil lima bulan. Waktu ketahuan hamil yang ketiga, dia tidak berani pulang. Dia takut anaknya hilang lagi. Sebelum anak ketiganya lahir, Donwori akhirnya menemukan Karin dan membawanya pulang ke rumah.

”Tapi, saya tidak mau lahiran di Kebraon. Saya tinggal di rumah orang tua saya hingga anak saya berumur tiga bulan,” jelasnya.

Kini anak Karin vs Donwori sudah berumur tiga tahun. Kehidupan rumah tangga mereka pun bahagia. Karin pun mengambil berkas-berkas gugatan cerai di PA yang sudah lama terkatung-katung. ”Saya juga ingin nambah anak lagi,” ungkapnya. Semoga bahagia ya, Mbak Karin. (*/c1/opi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duit Rp 6,5 Miliar yang Diangkut Trigana Ditemukan, Begini Kondisinya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler