Mitigasi Gempa di Cianjur, BIN Gunakan Aplikasi Canggih

Sabtu, 26 November 2022 – 03:40 WIB
Badan Intelijen Negara (BIN) mendirikan posko kesehatan di Cianjur. Foto dok BIN

jpnn.com, CIANJUR - Badan Intelijen Negara (BIN) mengaplikasikan Sistem Intelijen Bencana (SIBe) di lokasi bencana gempa bumi Cianjur, sebagai langkah taktis dan strategis dalam memitigasi dampak bencana.

Sistem hasil pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Pusllitbang) BIN ini mampu memonitor, mengumpulkan data, serta menyajikan informasi penting penanggulangan bencana untuk menjadi bahan bagi para pengambil keputusan dan sukarelawan di lapangan.

BACA JUGA: Para Istri BIN Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa di Cianjur

Kapuslitbang BIN, Armi Susandi mengatakan ini kali pertama aplikasi seperti ini dioperasikan di Tanah Air dan masih jarang dikembangkan oleh pakar di dunia.

“SIBe yang dikembangkan BIN ini akan menjadi aplikasi yang sangat berguna bagi kai dalam menjalankan misi kemanusiaan membantu penanganan bencana di mana pun pada masa mendatang,” papar Armi di Posko Bantuan Kemanusiaan BIN, jalan lintas Labuan - Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

BACA JUGA: Ganjar: Program Tuku Lemah Oleh Omah Bisa Jadi Solusi Bantu Korban Bencana

Sejumlah fitur menarik dari SIBe dilengkapi pemetaan Zona Bahaya, Kerawanan, Kapasitas Respon, dan Risiko Gempa Bumi yang dapat dengan detail menggambarkan situasi kebencanaan.

"Dan juga yang pasti di dalam SIBe sudah ada layer dari populasi, infrastruktur termasuk sekolah, fasilitas desa, dan sebagainya. Sistem SIBe ini dirancang untuk bisa dibikin dedicated per lokasi," kata Armi.

BACA JUGA: Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN, Anak-anak di Cianjur Bisa Tertawa Lagi

Selain itu, Puslitbang BIN juga memasang Automatic Weather Station (AWS) pada SIBe, sehingga langsung terhubung ke sistem server utama SIBe di Mabes BIN.

Hal ini untuk memastikan ketepatan informasi prediksi cuaca dalam mendukung keberhasilan operasional pertolongan di wilayah terdampak bencana.

"Dari receiver mabes BIN kami olah datanya dan kami ambil dalam bentuk website. Website ini juga interaktif, kita bisa klik saja dan kita bisa tahu apa yang kita inginkan. Baik pada saat monitoring, ataupun pada saat nanti penanganan bencana," jelas Armi.

"Penanganan bencana tentunya kita inginkan lokasinya itu aman dari cuaca ekstrem khususnya hujan lebat atau banjir," imbuh Armi.

SIBe juga mampu menganalisa informasi hoax yang berkembang di tengah pengungsi dan masyarakat lokasi kejadian melalui survei.

Survei ini dilakukan secara rutin dengan jaringan BIN di daerah, dalam hal ini BINDA Jabar untuk gempa yang terjadi di Cianjur saat ini.

"Ini juga untuk memastikan informasi sekecil apapun dapat terekam dalam sistem canggih milik BIN ini," tegas Armi.

Sementara itu, Kepala BIN Jend Purn (Pol) Budi Gunawan mengharapkan aplikasi digital pertama di daerah bencana ini dapat membantu operasional penanganan bencana di mana pun.

"Melalui aplikasi ini, diharapkan proses penangan bencana pascakejadian bisa berlangsung dengan tepat dan efektif, serta berbagai dampak yang ditimbulkannya dapat diminimalkan, baik bagi para pengungsi maupun para relawan," harap Budi Gunawan.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler