jpnn.com - SORONG - Siswa SMA YPK 1 Ebenhaezer, Sorong, Papua Barat punya cara unik menutup pelaksanaan ujian nasional (UN).
Rabu (6/4) kemarin, puluhan siswa memecahkan kaca yang dijadikan alas ujian. Para siswa percaya dengan memecahkan kaca, maka mereka akan mendapatkan hasil ujian yang baik.
BACA JUGA: Mendikbud Klaim UN SMA/SMK Minim Pengaduan
“Katanya kalau kasi picah kaca, kita tidak akan mengulang ujian. Jadi lulus,” kata salah seorang siswa, Samuel, seperti dikutip dari Radar Sorong, Jumat (8/4).
Menurut Samuel, tradisi pecah kaca usai ujian merupakan tradisi rutin yang telah dilakukan setiap tahunnya. Para siswa percaya bahwa dengan memecahkan kaca pengalas UN, lanjutnya, maka mereka akan mendapatkan hasil ujian yang baik.
BACA JUGA: Ini Permasalahan di Daerah Selama UN SMA/SMK
Selain itu, siswa yang menggunakan alas ujian dari kayu pun merusak alas ujian mereka. Mereka memiliki alasan yang sama, yakni untuk mendapatkan hasil UN yang baik.
“Yang pake alas kayu juga dong kasi patah-patah, injak sampe hancur. Soal ujian cukup sulit, jadi mudah-mudahan dengan aksi ini dapat hasil bagus, dan tidak mengulang,”ungkap Samuel.
BACA JUGA: Pemerintah Paksa Peserta Tuna Netra Berimajinasi
Namun memang sayangnya, aksi para pelajar ini merugikan pengendara. Karena ada beberapa siswa yang melempar kaca ke jalan raya. Alhasil, kacapun berceceran di sepanjang jalan protokol depan RRI Sorong. “Iya ada beberapa teman yang lempar di jalan. Kalau saya lempar di pinggir jalan komplek,” imbuh Samuel.
Salah satu warga sekitar, Dede, menyayangkan adanya aksi ini. Ia mengatakan alangkah baiknya jika aksi ini dikawal, agar pemecahan kaca dilakukan di suatu tempat yang disediakan dan tak mengganggu aktivitas publik.
“Iya ini mengganggu, ban motor bisa bocor karena kaca ini. Tapi mau bagaimana, anak-anak jalan langsung main lempar saja jadi tidak sempat kami tegur,” katanya. (ayu/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PARAH! Awasi Unas, Anggota Ombudsman Dikasih Amplop
Redaktur : Tim Redaksi