Mitos Sperma Bali, Bawa Keberuntungan ?

Senin, 17 Mei 2010 – 05:53 WIB

ADA kecenderungan akhir-akhir ini para turis asing wanita lebih suka mendekati pemuda asli BaliMenurut cerita Aryana (nama samaran), berdasar pengalamannya beberapa tahun menjadi anak pantai, para turis asing wanita itu menilai pemuda Bali lebih keren

BACA JUGA: Nggak Semua Bule Kami Sikat

Misalnya, dari segi fisik, pemuda asli Bali dianggap lebih eksotis
Selain itu, mereka merasa akan beruntung jika berhubungan dekat dengan orang-orang Bali

BACA JUGA: Ini Modus Cowboys Kuta

"Ini biasanya untuk turis yang sudah beberapa kali datang ke sini," ucap Aryana

 
Sekitar tiga bulan lalu, Aryana berkencan dengan seorang wanita asal Jepang, sebut saja Hirako

BACA JUGA: Hello Baby, Ichik-Ichik with Me?

Saat kali pertama bertemu dengannya, Hirako benar-benar ingin memastikan bahwa Aryana adalah pemuda asli BaliWanita asal Tokyo tersebut terus mengorek apakah Aryana benar-benar asli BaliKarena dengan mudah membuktikan itu, Aryana akhirnya dipercaya
 
Kemudian turis Jepang itu mengatakan bahwa dirinya hanya ingin berkencan dengan laki-laki BaliSebab, beberapa kali dia tertipu oleh anak pantai yang mengaku asli Bali tapi ternyata tidak"Dia percaya bahwa sperma orang Bali itu bisa membuat mereka beruntung," ucap AryanaNamun, Hirako tak bisa menjelaskan secara spesifik tentang keyakinan itu"Yang penting, saya bisa dekat dan dapat untung banyak, ya sudah," imbuh pemuda tersebut
 
Mungkin karena alasan itulah, kini banyak anak pantai luar Bali yang meng-create modus mereka untuk memangsa turis asingSalah satunya, mereka berlogat Bali ketika mendekati sasarannyaNama-nama khas Bali seperti Made, Wayan, Gusti, dan Ketut juga digunakan saat pertama mereka berkenalan dengan cewek incaran"Toh, dari luar juga sulit membedakannya," katanya
 
Selain itu, agar bisa lebih memikat, kelompok luar Bali bercerita tentang kebudayaan Bali kepada para turisTentu saja itu merupakan cara mereka agar lebih dipercaya sebagai warga lokal Pulau DewataNamun, kata Aryana, itu sepotong-potong saja.   
 
Yang membedakan anak pantai lokal dengan anak pantai dari luar Bali juga bisa dilihat dari tujuan akhirnyaPria gondrong tersebut mengatakan, mayoritas pemuda Bali mengincar kekayaan tamunya dalam jangka panjangCaranya, merayu agar teman atau pacarnya itu menanamkan investasi di BaliMisalnya, membeli tanah, vila, dan membuka toko
 
"Tapi, saya belum pernah berhasil," ujarnya lalu tertawaDulu dia pernah membujuk seorang pacarnya dari Jerman agar membeli sebuah vila di kawasan Seminyak"Jadi, kalau kamu ke sini nggak usah cari hotelSaya bisa menguruskan semuanya," rayunya saat itu
 
Memang, usaha tersebut tidak mudah dan tak semua bisa berhasil menerapkan jurus ituMengingat, berinvestasi di Bali membutuhkan dana yang mahal"Tapi, juga banyak yang sukses lho," imbuhnya.
 
Pernyataan itu dibenarkan Made Irawan atau yang akrab disapa PipingPria asal Denpasar pemilik majalah komunitas  selancar Magic Wave itu menyatakan, di kawasan Kuta dan sekitarnya banyak sekali pemuda lokal sukses lantaran berkolaborasi dengan teman-temannya yang awalnya turis asing"Lebih dari 50 persen tempat usaha di sana milik orang lokal," imbuhnya(kuh/c7/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitos Sperma Bali di Mata Turis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler