MKMK Dinilai Kurang Galak

Jumat, 01 November 2013 – 15:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menilai keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memecat Ketua MK Akil Mochtar dengan tidak hormat sudah tepat. Pasalnya, tindakan Akil telah  melukai hati rakyat dan mencoreng reputasi MK. Tapi, lanjutnya, MKMK dinilai masih kurang keras.

"Kata-katanya harus lebih dari itu, seharusnya lebih keras. Seharusnya ada kata-kata diberhentikan dengan marah disertai rasa jengkel," kata Martin kepada wartawan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11).

BACA JUGA: Istri Kedua Jenguk Luthfi di Rutan

Apalagi, sambungnya, Akil tidak hanya diduga menerima suap tetapi juga menggunakan narkoba. Hal ini dikhawatirkan menjadi contoh yang buruk kepada generasi muda.

Martin menegaskan, calon yang akan menggantikan Akil sebagai ketua MK haruslah orang yang berintegritas. Jika tidak, maka sulit mengembalikan citra MK ditengah masyarakat.

BACA JUGA: Pelanggaran Etik Akil di Pilkada Banyuasin

Selain itu Ketua MK yang baru juga harus jauh dari kepentingan politik, mengingat Akil adalah bekas kader partai dan dipilih oleh DPR.

"Kali ini harus mementingkan kepentingan bangsa," pungkas anggota Komisi III DPR RI tersebut. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Akil Banyak Tangani Sengketa Pilkada dari Kalimantan

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Hakim Panel Tak Dikenai Sanksi Etik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler