jpnn.com - BOGOR - Walikota Bogor Bima Arya akhirnya meresmikan "Mobil Curhat" di Lapangan Sempur, kemarin. Peluncuran mobil "Anti galau" itu dihadiri sejumlah SKPD, Lurah se-Kota Bogor, beserta akademisi kampus FEMA IPB.
Mobil curhat ini merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait konseling dan mengentaskan permasalahan sosial masyarakat.
Wakil dekan FEMA IPB Prof Achmad Sulaiman menuturkan bahwa mimpi mobil pelayanan masyarakat akhirnya tercapai. "Mimpi ini pun sesuai motto Fema IPB, yakni membumi dan mendunia," katanya.
"Permasalahan keluarga, gizi, dan kesehatan kini sudah meningkat. Mobil curhat ini diharapkan bisa membantu masyarakat," tuturnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya menyebut bahwa ihwal pembentukan mobil itu dari rasa gelisahnya melihat data-data permasalahan sosial di masyarakat yang terus meningkat. Mulai dari bertambahnya angka HIV AIDS, tawuran, hingga kasus perceraian.
Nah, untuk meminimalisirnya, dibutuhkan pendekatan selain pendekatan fisik. Pasalnya, mobil konseling HIV/AIDS yang selama ada tak optimal.
"Dengan mobil curhat ini, akan mempermudah kami melakukan pendekatan sosiologis dan emosional. Apalagi adanya kolaborasi antara dengan kalangan kampus. Ini akan semakin membantu kinerja Pemkot saat ini," kata Bima.
Lalu apa saja yang bisa dilakukan di Mobil curhat itu. Mobil tersebut dirancang akan berkeliling Kota Bogor. Kemudian menerima konsultasi tentang permasalahan soasial, keluarga dan konsultasi gizi. Namun, saat ini mobil itu baru beroperasi dua minggu sekali.
BACA JUGA: Dibui 7 Tahun Diduga Masih Terima Gaji
"Dengan mobil ini, saya berharap ada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kesibukan masyarakat kota saat ini sering sekali sampai membuat lupa bahwa ada keperluan keluarga yang harus dipenuhi," terangnya.
Selai itu, mobil curhat itu juga dilengkapi dengan alat mendeteksi metabolisme tubuh manusia. Alat itu, untuk mengetahui usia fisik dan psikologis seseorang berdasarkan berat masa tubuh. Dan yang menjadi konsular pertama alat itu adalah Walikota Bogor.
"Saya baru tahu ada alat seperti ini. Saya baru tahu usia fisik saya lebih muda dari usia saya, dan tidak ada lemak," katanya.
Sementara itu, terkait ketersediann tenaga ahli, akan diisi oleh ahli gizi dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dan dosen-dosen FEMA IPB beserta mahasiswa tingkat akhir.
"Layanan akan kami buka seminggu dua kali dari pukul 08:00-12:00. Cara pelayanannya dengan keliling ke kelurahan. Dan ini akan efektif berjalan setelah lebaran tiba." terang dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen FEMA IPB Diah Krisna Tuti kemarin.
Ia menambahan bahwa pada setiap pekan ada topik permasalahan yang dibawa. "Untuk tahap pertama setelah lebaran ini akan kami bawa ke kecamatan," pungkasnya. (cr8/c/mas)
BACA JUGA: Kabur Usai Curi Motor, Dua Remaja Akhirnya Dibekuk
BACA JUGA: Perusahaan Harus Jamin Pekerja Gunakan Hak Pilih di Pilpres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Prabowo-Hatta Laporkan Temuan Paket Sembako ke Panwaslu
Redaktur : Tim Redaksi