jpnn.com - JAKARTA - Kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton Holdings Bhd untuk mengembangkan mobil nasional (Mobnas) terus menuai gelombang protes. Apalagi dalam penandatanganan yang digelar di Malaysia, Jumat (6/2) lalu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Kehadiran persiden ketujuh untuk dikaitkan dengan pemberian restu kepada pemilik PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono. Jokowi dengan mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu memang dikenal dekat. Hendropriyono diyakini punya jasa politik atas terpilihnya Jokowi yang mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 lalu.
BACA JUGA: Adiperkasa Citra Lestari Perusahaan Apa? Kantornya Kok di Ruko Notaris
Protes yang diarahkan kepada Jokowi di latarbelakangi atas kampanye memberdayakan kemampuan dalam negeri dengan mengusung mobil Esemka saat menjabat wali kota Solo, Jawa Tengah. Setelah menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang memiliki kewenangan lebih tinggi, mobil Esemka pun tak jelas nasibnya.
"Dengan kesepakatan ini membuktikan bahwa sebenarnya mobil emseka yang booming dulu hanya dipakai oleh Presiden Jokowi sebagai pencitraan agar mendapatkan dukungan rakyat," ujar Direktur Gaspol Indonesia Virgandhi Prayudantoro seperti yang dilansir RM Online (Grup JPNN.com), Senin (9/2).
BACA JUGA: Tak Ada yang Mencurigakan dari Kekayaan Budi Gunawan
Menurut dia, seharusnya Jokowi mengembangkan emseka sebagai mobil nasional, bukan malah bekerja sama dengan Malaysia. Menurut dia langkah Jokowi tersebut benar-benar mengecewakan.
Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal, mengapa pula tidak dilakukan kerjasama dengan pabrikan mobil Jepang, Korea atau Eropa yang terbukti memiliki kualitas lebih bagus daripada buatan Malaysia.
BACA JUGA: Prabowo: Tidak Menjaga Mandat Berarti Berkhianat
"Harusnya Jokowi memikirkan ini sebagai salah satu pertimbangannya yang tepat, apalagi kita tahu ada AM Hendropriyono di balik kesepakatan perjanjian ini. Dengan adanya ini kita sudah sangat jelas bahwa Jokowi mengakomodasi para pendukung sejatinya selama ini," tutupnya. (dem/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tidak Dilakukan Kompolnas pada Pencalonan Komjen Budi
Redaktur : Tim Redaksi