jpnn.com - Kecelakaan di jalan raya yang berujung merenggut nyawa oleh sebuah mobil tanpa supir milik Uber mendapat tanggapan dari bos Tesla, Elon Musk.
Teknologi artificial intelligence (AI) yang mendasari mobil tanpa supir (autonomous) bisa menjadi lebih berbahaya daripada senjata pemusnah massal, nuklir.
BACA JUGA: Grab Akuisisi Uber, Konsumen dan Driver Kian Diuntungkan
"Ini sangat penting. Menurut saya bahayanya AI jauh lebih besar daripada hulu ledak nuklir dan tidak ada kesepakatan bahwa siapapun diizinkan membuat nuklir," ungkapnya lapor CNBC.
Menurut Elon Musk, masalah terbesar apa yang disebut ahli dengan AI adalah mereka berpikir mereka lebih tahu daripada yang mereka tahu, dan mereka pikir mereka lebih cerdas daripada mereka sebenarnya.
BACA JUGA: Grab Akuisisi Uber, Driver Bakal Raih Pendapatan Lebih Besar
"Ini cenderung mengganggu orang pintar, mereka mendefinisikan diri mereka dengan kecerdasan mereka dan merka tidak suka gagasan bahwa mesin bisa menjadi cara yang lebih pintar dari mereka yang pada dasarnya cacat," lanjutnya lagi.
Elon Musk mendorong otomotif dunia dan negara mampu mencegah ini lewat regulasi yang disepakati sebagai pengawasan pada mobil tanpa supir. (mg8/jpnn)
BACA JUGA: Grab Resmi Akuisisi Uber di Asia Tenggara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut #DeleteFacebook, Elon Musk Hapus Akun Tesla di Facebook
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha