jpnn.com, SEMARANG - Mobilitas warga Jateng selama PPKM Darurat disebut terus mengalami penurunan berdasarkan data pergerakan wilayah dari pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, usai mengikuti rakor yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait evaluasi Pembatasan Mobilitas Selama PPKM Darurat di Jawa dan Bali, kemarin.
BACA JUGA: Varian Delta Mengintai, Pak Ganjar Minta Optimalkan Jateng Oksigen Stock System
“Pak Menko mengapresiasi ya, Jawa tengah lumayan, pergerakannya mulai ada beberapa kabupaten kota yang menguning. Hitamnya tinggal sedikit sebagian masih merah. Jadi artinya ada kemajuan,” kata Ganjar.
Dia mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro yang membantu dan terus melakukan pendisiplinan baik di jalan maupun di pusat keramaian.
BACA JUGA: Ganjar Kunjungi Tiga Asrama Mahasiswa dari 3 Provinsi, Banyak yang Minta Vaksin Covid-19
Meski sudah mengalami penurunan, gubernur tidak berpuas diri. Dia menilai akan lebih baik lagi jika kepala daerah di wilayahnya mendorong camat, lurah hingga kades untuk turut membantu sosialisasi, sehingga pergerakan bisa dikurangi hingga level terkecil.
“Kawan-kawan kades saya ajak berikan penjelasan informasi PPKM Darurat kepada warganya untuk kurangi pergerakan. Kalau itu bisa dikunci pada level bawah maka kemungkinan itu akan bisa membantu (menekan) pergerakan itu dan memang nggak boleh bosen sosialisasinya,” ujarnya
BACA JUGA: Semua Harus Ibadah di Rumah, Ganjar: Sudah Jelas, Tidak Perlu Diperdebatkan lagi
Selain itu, pergerakan di wilayah pabrik hingga kawasan industri juga mendapat sorotan.
“Makanya kemarin kami minta APINDO untuk ikut ngobrol bagaimana mengelola itu, Karena faktanya diberikan oleh Pak Luhut, ada beberapa daerah yang kalau malam lampunya masih terang. Itu menunjukkan kalau pergerakan itu betul-betul terjadi. Nah ini yang kami kurangi,” tutur Ganjar.
Dia akan berkoordinasi di tingkat hulu yakni dengan para CEO atau direktur untuk benar-benar menaati aturan PPKM Darurat.
“Maka saya minta bantuan dari para CEO direktur perusahaan, kalau kritikal ya kritikal, kalau esensial esensial, nggak perlu ada ketidakbenaran informasi lah. Jadi biar kami nanti bisa membantu kelancarannya,” ucap Ganjar.
Dia mengaku menerima banyak laporan bahwa masih ada perusahaan atau industri lainnya yang berjalan tetapi tidak sesuai dengan kebijakan di masa pandemi.
“Saya khawatir yang tidak esensial nanti diesensialkan, yang (tidak) kritikal dikritikalkan, akhirnya terjadi nanti pergerakan massanya juga banyak dan kami mendapatkan laporan itu,” tegasnya. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Natalia