BACA JUGA: Walcott Akui Diving demi Penalti
Gelar juara Qatar Terbuka 2011 disebutnya menjadi awal dari kampanye tersebut.Musim ini dibuka Federer dengan gemilang
BACA JUGA: Debut Malu Persibo di Kandang
Federer menjadi juara setelah mengalahkan Nikolay Davydenko (Rusia), 6-3, 6-4Dengan mahkota juara tersebut, Federer optimistis bisa kembali ke posisi nomor satu dunia yang saat ini ditempati rivalnya, Rafael Nadal
BACA JUGA: Kiper Inter Dibidik Fergie
Di turnamen itu, Nadal disingkirkan Davydenko di semifinal setelah tidak bisa tampil maksimal karena demam.Nadal masih kukuh di puncak dengan selisih 3.305 poin dari FedererSulit bagi Federer untuk segera menggeser Nadal dalam waktu dekatDengan tampil konsisten ditambah berharap akan keterpurukan Nadal, hal itu bisa terwujud baginya.
"Rafa (Nadal) punya banyak poin untuk dipertahankan pada tahun ini, tapi dia terlihat percaya diriJadi, akan sulit bagi saya untuk kembali menjadi petenis nomor satuNamun, kalau saya bermain seperti di sini, saya punya kesempatanAnda harus punya sesuatu yang spesial untuk menjadi nomor satu dan saya sudah mempersiapkannya," kata Federer pada AFP.
Dengan tampil konsisten, Federer berharap bisa mendapatkan tambahan poinDi samping itu, dia juga berharap pengurangan poin Nadal jika tak mampu memperthankan prestasinya di musim lalu.
Musim lalu memang seakan menjadi milik NadalDia meraih tujuh gelar juara, termasuk tiga gelar grand slam, yaitu Prancis Terbuka, Wimbledon, dan Amerika Serikat (AS) TerbukaItu membuat Nadal memikul tugas berat pada tahun iniUntuk itu, dia harus mempertahankan masing-masing, 2.000 poin dari gelar juara yang diperoleh di grand slam.
Sebenarnya Federer punya kesempatan menyamai rekor Pete Sampras yang menempati peringkat pertama selama 286 pekan, pada tahun laluItu bisa didapatnya jika dia bisa menembus semifinal Prancis TerbukaSayang, ambisinya dijegal Robin Soderling (Swedia) yang menyingkirkan Federer di perempat final.
Dengan modal juara di Qatar, usaha Federer untuk kembali menjadi petenis nomor satu dunia akan dimulai dengan mempertahankan gelar juara Australia TerbukaGrand slam awal tahun itu akan berlansung 17-30 JanuariDi Melbourne Park, Federer harus mempertahankan 2.000 poin, sementara Nadal hanya 360 poin karena tahun lalu terhenti di perempat final , setelah mengundurkan diri karena cedera.
Peluang terbesar Federer untuk menggeser Nadal ada di bulan April-MeiDia bisa meraih banyak poin saat memasuki turnamen tanah liat di Eropa, karena dia hanya harus mempertahankan 970 poin, sedangkan Nadal tidak boleh kehilangan 5.000 poin setelah tahun lalu menjadi juara di Roland Garros dan tiga Turnamen Masters Series sebelum Prancis Terbuka.
Usai rentetan turnamen tanah liat, akan menjadi turnamen penting, bagi keduanyaDi grand slam lapangan rumput itu kekuatan mereka cukup berimbangDalam delapan tahun terahir penyelenggaraan, gelar juara Wimbledon berada di tangan kedua petenisMereka bahkan bertemu di final tiga kali berturut-turut, yaitu pada edisi 2006 hingga 2008.
Tentu saja Federer juga masih berambisi menambah koleksi grand slam yang kini berjumlah 16 buahTambahan gelar grand slam bakal menjadi faktor kuat untuk membawanya kembali ke puncak"Sudah pasti hal ini sangat menantang dan akan sulit dicapai karena Rafa bermain sangat baik," kata Federer(ady/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irfan dkk Ekstra Waspada
Redaktur : Tim Redaksi