Modal Nekat, Terbang ke Jakarta Tanpa Uang Saku

Senin, 03 Juli 2017 – 11:45 WIB
Atlet pelari saat sedang latihan. Foto: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Dua pelari junior NTB LM Johri dan Zubaidi mewakili Indonesia pada Kejuaraan Asean School 2017 di Singapura 13 Juli mendatang. Keduanya terbang menuju Rawamangun, Jakarta Timur untuk mempersiapkan diri menuju kejuaraan tersebut, kemarin (2/7).

”Saya berangkat tadi subuh (kemarin, red) menggunakan taksi dari asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) ke bandara,” kata LM Zohri kepada Lombok Post (Jawa Pos Group), kemarin.

BACA JUGA: Bang Sandi Tak Mau Atlet DKI Diperjualbelikan

Untuk berangkat ke Jakarta, Zohri harus meminjam uang kepada penanggung jawab PPLP NTB Heni sebesar Rp 100 ribu. Uang yang dipinjamnya itu dijadikan ongkos angkutan. ”Kalau ongkos pesawat sudah ditanggung pusat. Tapi, saya sama sekali tidak mendapatkan uang saku,” keluhnya.

Zohri merasa kecewa karena tak diberikan uang saku. Kendati demikian, dia yang sudah bertekad untuk memberikan prestasi terbaiknya di kejuaraan itu membuatnya tetap berangkat.

BACA JUGA: Yayuk Basuki Prihatin dengan Kondisi Sandra Sang Juara Asia

”Dari bandara Soekarno naik Damri ke Rawamangun. Karena, kalau bayar taksi ongkos tak mencukupi,” kata dia.

Dia merasa tidak diurus. Dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) juga tidak memberikan anggaran untuk berangkat. ”Begitupun dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB,” keluhnya.

BACA JUGA: Onde Mande...Juara Asia Itu Kini Kumpulkan Recehan di Tepi Jalan

Zohri mengatakan, dia akan menjalani pelatihan di Rawamangun selama sepekan. Karena, pelaksanaan kejuaraan 10 hari lagi.

”Nanti sore (2/7), kita akan lakukan latihan perdana dengan atlet lainnya,” beber atlet asal KLU itu.

Sementara itu, Zubaidi mengaku dirinya hanya diberikan uang saku dari Pemerintah Kota Mataram sebesar Rp 500 ribu. ”Dari Dispora tak ada,’’ jelasnya.

Meski tak diberikan uang saku, Zubaidi tetap semangat untuk mempersiapkan diri ke kejuaraan itu. ”Saya harus tetap optimis di Kejuaraan itu,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dispora NTB Hj Husnanidiaty Nurdin mengaku dirinya belum memberikan uang saku. Karena, belum sempat bertemu dengan mereka.

”Kegiatan saya yang padat membuat saya tidak bisa memberikan uang saku langsung,” kata Eni.

Dia mengatakan, pihakya berencana akan mengirimkan uang saku kepada mereka.”Nanti kita transfer uang sakunya. Sebenarnya itu bukan jadi masalah,” kilahnya.

Dia berharap, mereka memberikan hasil yang baik bagi Indonesia di kejuaraan tersebut. ”Mereka harus meraih medali emas di kejuaraan itu,” kata dia.(arl/r10)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 245 Karateka Asia Tenggara Berlaga di Semarang


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler