jpnn.com, SURABAYA - Seorang model cantik asal Surabaya berinisial JJ (25) bersama kuasa hukumnya melapor ke Polrestabes Surabaya terkait kasus pornografi.
JJ merasa telah direkam saat ganti baju, dalam sebuah sesi pemotretan di sebuah studio foto.
BACA JUGA: Oknum Satpam Mengaku Agensi Model, Tipu Cewek Cantik, Simpan Banyak Foto Korban Tanpa Busana
Sang model menemukan bolpoin dan sebuah kacamata yang mencurigakan saat ia hendak ke kamar mandi studio foto.
Kuasa hukum JJ, Rahman mengatakan, kliennya tidak terima karena menemukan bolpoin dan kacamata yang diduga spycam.
BACA JUGA: Tak Ditemukan Unsur Pidana dari Laporan Dugaan Pelecehan Produser FTV pada Model Cantik
Benda tersebut diletakkan di kamar ganti baju saat sesi pemotretan.
"Benda itu juga berpindah saat korban ke kamar mandi. Diduga, sengaja diletakkan karena berpindah-pindah tempat," kata Rahman seperti dikutip dari Radar Surabaya, Senin (26/10).
BACA JUGA: Selundupkan Sabu-sabu untuk Pesta Tahun Baru, Model Cantik Diciduk Polisi
Model JJ meneken kontrak pemotretan untuk produk sepatu.
Wanita berkulit putih itu menjalani pemotretan pada Kamis (22/10) lalu.
Pemotretan dilangsungkan pada pukul 09.00 hingga pukul 16.00. Saat itu JJ belum curiga.
Nah, saat istirahat makan siang, ia mulai curiga karena letak kacamata dan bolpoin itu berpindah-pindah.
"Klien saya memegang bolpoin dan terasa panas. Bahkan, terlihat ada lampu menyala kecil merah dan biru," ungkapnya.
JJ curiga aktivitasnya di kamar mandi dan kamar ganti direkam oknum yang 'ngeres'.
Dia lalu meminta pemilik studio dan pengusaha yang mengontraknya untuk membuka bolpoin tersebut, tetapi kena tolak.
JJ makin curiga. Karena itu, dia melapor ke Polrestabes Surabaya.
Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Agung Kurnia Putra yang menangani kasus ini mengatakan, JJ dan kuasa hukumnya mendatangi untuk melaporkan dugaan pornografi yang dialami JJ.
Namun, mereka belum bisa memasukkan laporan secara resmi.
"Sifatnya masih aduan karena bukti yang diberikan masih kurang. Kami minta untuk melengkapi bukti dulu," kata Agung. (gun/rek)
Redaktur & Reporter : Adek