jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah baru saja merilis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012, yang ditawarkan pada periode 19 Januari hingga 9 Februari 2023.
SBR012 adalah satu seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, dari delapan SBN Ritel yang akan diterbitkan pemerintah pada 2023.
BACA JUGA: Moduit Ajak Investor Tetap Optimistis Sambut Santa Claus Rally
Instrumen itu bisa menjadi salah satu pilihan investasi, di tengah kondisi ketidakpastian global.
Selain aman dan menguntungkan, dengan membeli produk tersebut berarti turut berkontribusi dalam membantu pembiayaan APBN.
BACA JUGA: Moduit Beberkan Keuntungan Investasi ORI022
SBR012 juga menawarkan kupon mengambang dengan minimal (floating with floor) dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Mengambang artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.
BACA JUGA: Moduit Kenalkan Layanan Baru Bagi Nasabah Tajir di Indonesia
Sementara itu, kupon minimal artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.
"Yang jadi pembeda, yaitu SBN Ritel yang satu ini diterbitkan dalam dua jenis tenor, yaitu SBR012-T2 bertenor 2 tahun dan SBR012-T4 bertenor 4 tahun," ungkap Head of Research & Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto dalam siaran resmi, Selasa.
Sebelumnya SBR, hanya tersedia tenor 2 tahun. Investor yang memilih tenor lebih panjang tentu akan memperoleh kupon yang lebih tinggi.
Adapun kupon minimal yang ditawarkan pemerintah pada SBR012-T2 sebesar 6,15 persen dan SBR012-T4 sebesar 6,35 persen.
Investasi di SBR012 bebas resiko, dan cocok pada kondisi suku bunga yang naik seperti sekarang.
Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen.
"Hal ini membuat kupon pada 3 bulan kemudian akan naik hingga 6,6 persen dengan catatan BI Rate tetap. Selain itu, juga dilindungi dengan kupon floor jika nantinya suku bunga kembali turun" ujar Manuel.
Di luar itu, investasi di SBR012 dapat dimulai dari Rp 1 juta dengan maximum pemesanan Rp 5 miliar untuk tenor 2 tahun dan Rp 10 miliar untuk tenor 4 tahun.
Kelebihan lainnya, meskipun obligasi negara tanpa warkat, di mana tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo, tetapi dimungkinkan untuk menerima sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo.
Fasilitas itu biasa disebut early redemption. Periode early redemption untuk SBR012 tenor 2 tahun bisa dilakukan setelah setahun kepemilikan mulai 26 Februari-5 Maret 2024, sedangkan untuk tenor 4 tahun bisa dilakukan dua tahun kemudian pada 24 Februari-4 Maret 2025.
Pembelian SBR012 juga dipermudah dengan cecara online melalui 29 mitra distribusi pemerintah dan juga sub mitra distribusinya, seperti Moduit.
Sesuai visinya, Moduit turut membantu perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan ekosistem dan kekuatan digital.
Cara Pembelian
Langkah pembelian SBR012, calon investor pertama-tama melakukan registrasi atau pendaftaran melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi dapat dilakukan dengan menginput data-data yang diminta.
Setelah registrasi berhasil, calon investor dapat melakukan pemesanan SBR012 selama masa penawaran.
Selanjutnya setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapatkan kode pembayaran/billing melalui email.
Kode pembayaran kemudian dapat digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi melalui teller, ATM, internet banking, mobile banking/pos atau lembaga persepsi lainnya.
Setelmen atau konfirmasi calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order setelah menyelesaikan pembayaran.
Selain itu, calon investor juga akan memperoleh alokasi SBR012 pada tanggal setelmen/penerbitan. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukses Besar, Penjualan SBR011 di BRI Sentuh Rp 1,5 Triliun
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha