jpnn.com, JAKARTA - Pemodal masih belum yakin untuk megalokasikan investasi pada beberapa pilihan investasi menjelang akhir tahun?
Pasar modal sebagai satu instrument investasi bisa dipelajari jadi pertimbangan dalam berburu return.
BACA JUGA: Moduit Beberkan Keuntungan Investasi ORI022
Jika dicermati, mendekati akhir tahun beberapa fenomena menarik kerap terjadi di bursa saham. Satu di antaranya adalah “December Effect” yang ditunjukkan dengan meningkatnya volume pembelian saham di pasar.
Meski tak selalu ada setiap tahun, tetapi kalau fenomena itu datang, biasanya ditandai dengan akumulasi masif menjelang Hari Natal hingga penutupan perdagangan pasar pada akhir tahun.
BACA JUGA: Moduit Kenalkan Layanan Baru Bagi Nasabah Tajir di Indonesia
Oleh karena itu, fenomena itu juga sering disebut sebagai “Santa Claus Rally”.
"Kemungkinan itu dikaitkan dengan psikologi suka cita pelaku pasar melakukan aksi beli saham menyambut datangnya Santa Claus (simbol inspiratif Natal)," ujar Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto dalam siaran resmi, Kamis.
BACA JUGA: Moduit Membeberkan Keuntungan Investasi Sukuk Ritel, Mohon Disimak
Dia menguraikan secara teori akumulasi beli saham tersebut dipicu oleh aksi window dressing oleh fund manager dan emiten untuk meningkatkan kinerja portofolio kelolaannya.
Tujuannya agar posisi portofolio mereka terlihat lebih cantik saat menyajikan laporannya kepada pemilik dana.
Secara sederhana praktik window dressing, menurut dia, bisa diibaratkan sebuah kado yang dibungkus dengan kertas aneka warna. Lalu diberi pita agar terlihat lebih cantik dan menarik.
"Upaya mempercantik portofolio, ternyata tak hanya berlaku menjelang akhir tahun. Namun, juga kerap terjadi setiap kuartalan, yakni Maret, Juni, serta September. Aksi akumulasi itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi kinclongnya laporan keuangan emiten, yang diasumsikan lebih baik dari kuartal atau tahun sebelumnya," ujar dia.
Setelah window dressing, peluang berikutnya berlanjut dengan fenomena “January Effect” yang biasanya berlangsung pada pekan pertama, kedua dan ketiga di bulan Januari atau awal tahun.
Namun, tak tertutup kemungkinan siklus psikologi pergerakan pasar itu terjadi sepanjang Januari, tanpa jeda penurunan, ditandai dengan aksi akumulasi atau beli oleh para pengelola dana besar untuk mengisi keranjang portofolio mereka.
Beberapa fenomena tesebut, menurut Manuel Adhy Purwanto, bisa memberikan rasa optimistis bagi pemodal yang ingin menambah portfolio di akhir tahun.
Pasalnya, peningkatan likuiditas di pasar yang signifikan tersebut biasanya memicu kenaikan harga saham, yang kemudian mengerek indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Namun demikian, window dressing juga perlu disikapi dengan kehati-hatian para investor, harus didukung dengan ketersediaan informasi investasi dan data yang lengkap, akurat dan update," ucapnya.
Sesuai visi moduit 'Semua orang berhak sejahtera', lanjut Manuel, Moduit turut membantu perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan ekosistem dan kekuatan digital.
Pihaknya berharap dapat menjangkau lebih banyak investor berinvestasi di reksa dana dan obligasi.
"Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di reksa dana dan obligasi yang menguntungkan, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama meraih tujuan investasi,” tegas Manuel Adhy Purwanto. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moduit Berbagi Solusi Mengatasi Mahalnya Biaya Pendidikan Anak
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha