Moeldoko Ajak Masyarakat Pantau Peredaran Beras

Rabu, 21 Februari 2018 – 18:12 WIB
Moeldoko. Foto: KSP

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyayangkan belum maksimalnya regulasi tahapan peredaran beras.

Menurut dia, permasalahan yang menimpa petani dari proses awal.

BACA JUGA: Moeldoko: Masyarakat Sudah Dewasa Berpolitik

Yakni dari budi daya, pascapanen, hingga tata niaga atau proses penjualan.

"Proses petani dalam mengelola beras dari padi menjadi gabah hingga beras itu melalui tahap yang panjang. Itu yang perlu kita hargai dari petani beras,” kata Moeldoko, Rabu (21/2).

BACA JUGA: KSP Turut Upayakan Peningkatan Daya Saing Ekonomi Indonesia

Moeldoko sendiri sudah bertemu Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf  untuk membahas tata kelola pangan strategis beberapa waktu lalu.

Moeldoko mengaku topik pembahasan hanya seputar perberasan.

BACA JUGA: Dubes Donovan Sampaikan Harapan AS Lewat Moeldoko

“Pertemuan untuk menyusun konsep tentang tata kelola komoditas pangan strategis,” kata Moeldoko.

Pertemuan yang berlangsung kurang dari 60 menit tersebut diklaim tidak membahas persoalan transisi kepemimpinan di tubuh KPPU.

Dalam berbagai kesempatan, KPPU memang fokus mengikuti dinamika tata kelola komoditas pangan strategis, seperti beras, bawang, dan sebagainya. 

"Bahkan, KPPU juga melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran persaingan usaha terkait tata kelola pangan. Saya senang karena itu mengingatkan kita semua. Semua orang Indonesia itu makan beras, makanya wajib kita pantau tentang beras ini," ujar Moeldoko.

Sementara itu, Syarkawi mengatakan, adanya disparitas harga antara gabah dengan beras membuat KPPU dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan memantau distribusi beras.

Untuk itu, pihaknya akan mengecek rantai distribusi terlebih dahulu.

"Bagaimana lancar sampai ke konsumen, itu yang kami jaga. Biasanya, hasil panen petani masuk ke pengepul untuk kemudian masuk ke penggilingan. Dari penggilingan tersebut, beras baru disalurkan ke distributor. Distributor, riteler baru sampai ke end user. Nah ini yang ingin kami cek," kata Syarkawi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes AS: Misi Saya di Indonesia Adalah…


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
beras   Moeldoko   KPPU  

Terpopuler