jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak seluruh rakyat Indonesia mempersempit ruang bagi berkembangnya paham radikal dan intoleransi.
Moeldoko secara khusus juga menyampaikan ajakan tersebut saat menerima audiensi organisasi kemasyarakatan berbasis pendidikan Islam Mathla'ul Anwar, di Gedung Bina Graha Jakarta, belum lama ini.
BACA JUGA: Menurut Moeldoko, Ancaman Ideologi Itu Nyata!
"Mathlaul Anwar bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia. Dalam hal ini, Mathla'ul Anwar perlu terlibat dalam mempersempit ruang tumbuhnya paham radikal dan intoleransi di Indonesia," ujar Moeldoko dalam keterangan yang diterima, Rabu (7/4).
Menurut dia, program pembangunan sumber daya manusia (SDM) pemerintah perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada pendidikan, salah satunya Mathla'ul Anwar yang perjalanannya sudah berusia 105 tahun.
BACA JUGA: Review Realme 8 : Ponsel Menengah dengan Kinerja Menjanjikan
Moeldoko juga mengapresiasi Mathla'ul Anwar sebagai penggerak sektor pendidikan yang mandiri telah berkontribusi menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Terlebih, hingga saat ini Mathla'ul Anwar telah memiliki lebih dari 2 ribu madrasah di 33 Provinsi dan 70 perguruan setingkat SD, SMP dan SMA serta satu perguruan tinggi.
BACA JUGA: Dua Kiai Pendiri Mathlaul Anwar Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
Moeldoko yang saat itu didampingi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin, ikut mendukung usulan nama Kiai Mas Abdurrahman, yang merupakan pendiri Mathla'ul Anwar, sebagai salah satu pahlawan nasional bidang pendidikan.
“Kami siap ikut menyuarakan. Apalagi, Kiai Mas Abdurrahman punya kontribusi luar biasa untuk bangsa dari sisi pembangunan SDM,” ucap dia.
Pada kesempatan itu Moeldoko juga mendukung pelaksanaan Muktamar Ke-20 dan Musyawarah Nasional Muslimat ke-5 Mathla'ul Anwar yang dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, 1-3 April 2021 lalu.
Muktamar Mathla'ul Anwar diikuti perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.
Mukhtamar mengusung tema "Menata Umat Merekat Bangsa", dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugat AD/ART Partai Demokrat, Kubu Moeldoko juga Minta Ganti Rugi Rp 100 Miliar
Redaktur & Reporter : Ken Girsang