jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko merasa heran dengan tuduhan sejumlah politikus Partai Demokrat bahwa dirinya ingin mengudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Padahal, Moeldoko hanya berbicara santai dengan para tokoh Demokrat.
BACA JUGA: Baru Kenal, MM Minta Begituan, Tasya Menolak, Jleb, Teras Rumah Banjir Darah
Moeldoko pun mengungkapkan ternyata Luhut Binsar Panjaitan (LBP) juga pernah disodorkan rencana yang sama oleh oknum politikus Demokrat.
"Bingung juga saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini. Apalagi ada yang grogi lagi. Apa sih urusannya ini," kata Moeldoko di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).
Moeldoko mengaku sering bertemu dan mengundang sejumlah pihak untuk berbicara. Sebab, Moeldoko memang ditugaskan untuk berkomunikasi dengan siapa saja.
"Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut, ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa saja gitu," kata Moeldoko.
Panglima TNI era Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai gejolak dalam partai politik merupakan hal yang biasa.
Menurut Moeldoko, Luhut juga pernah ditawari oleh sejumlah politikus Demokrat.
"Pak LBP juga pernah cerita sama saya, 'Oh, saya juga didatangi oleh mereka-mereka, case-nya juga sama. Tetapi enggak ribut begini'. Terus dibilangin jadi presiden lah, ya, enggak ada itu," kata Moeldoko.
Ia mengingatkan kerjaannya sebagai pembantu Presiden Jokowi sudah banyak.
BACA JUGA: Tri Dianto : Mas Anas tidak Tertarik Bicara Partai, Apalagi Terkait Demokrat
Oleh karena itu, dia mengharapkan pihak-pihak lain tidak menambah bebannya.
"Itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja gitu. Lucu-lucuan," kata Moeldoko. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Herzaky: Kudeta di Demokrat untuk Jadikan Moeldoko Capres 2024
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga