Moeldoko Diminta Bereskan Masalah Kesejahteraan Prajurit

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 22:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengatakan, calon Panglima TNI Kepala Staf Angkatan Darat Moeldoko harus bisa menjaga netralitas TNI apabila dia terpilih sebagai Panglima TNI.

Moeldoko diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan segera pensiun.

BACA JUGA: Akun SBY Twit Foto Adelana

"Saya kira netralitas TNI harus menjadi titik tolak Pak Moeldoko ke depan," ujar Tjahjo usai mengikuti upacara bendera memperingati HUT kemerdekaan RI di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (17/8).

Moeldoko lanjut dia, juga harus bisa meningkatkan profesionalisme TNI. Sebab menurutnya, sikap profesional amat penting untuk menjaga wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Anggaran Terbesar, Target untuk Capai Standar Minimal Kekuatan

"Profesionalisme TNI harus menjadi titik tolak ke depan untuk mampu mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI kita," ucap Tjahjo.

Tjahjo menyatakan kinerja Agus sudah cukup optimal. Namun masih ada permasalahan yang belum selesai. Karena itu ia berharap Moeldoko bisa menyelesaikan permasalahan yang masih tersisa di tubuh TNI. "Misalnya soal kesejahteraan prajurit," tuturnya.

BACA JUGA: Banyak Peserta Upacara di Istana Ngobrol, Veteran Prihatin

Ditambahkan Tjahjo, Moeldoko juga harus bisa meningkatkan peran dan tugas TNI. "Khususnya pengembangan di wilayah perbatasan," ucap anggota Komisi I DPR itu.

Tjahjo tidak mengetahui apakah dalam Fit and Proper Test calon Panglima TNI, Fraksi PDIP akan mempertanyakan soal 'Operasi Sajadah'. Operasi itu mencuat pada tahun 2011, ketika dikabarkan ada intimidasi terhadap jemaah Ahmadiyah yang dilakukan TNI.

Saat itu, Moeldoko masih berpangkat Mayor Jenderal dan menjabat Panglima Daerah Militer III Siliwangi. Moeldoko dianggap bertanggung jawab dalam operasi itu, namun hal itu sudah dibantahnya. "Saya enggak tahu (PDIP tanyakan Operasi Sajadah atau tidak, red)," ucap Tjahjo.

Namun ia menyatakan, mengenai track record Moeldoko pasti akan ditanyakan dalam Fit and Proper Test. "Saya kira track record Pak Moeldoko mulai pengalaman di bidang intelejen, operasi, kemudian pengalaman beliau di bidang pendidikan akan menjadi pertanyaan," tuturnya.

Terkait mekanisme pemilihan, Tjahjo menjelaskan, fraksinya tidak akan melakukan voting pada saat pemilihan Panglima TNI. Keputusan itu merupakan perintah Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani. "Tidak ada voting, harus musyawarah mufakat," katanya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adelana, Gadis Pemalu Bawa Baki Merah Putih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler