jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Moeldoko mengajak kalangan muda untuk mau bertani. Menurutnya, pertanian adalah bidang yang sangat menjanjikan dan menyediakan peluang besar bagi kalangan muda.
Moeldoko mengatakan itu dalam diskusi di sela-sela Festival Panen Raya Nusantara (PARARA) 2017 di Taman Menteng, Jakarta, Minggu (15/10). Mantan Panglima TNI itu mengatakan, Brazil adalah salah satu negara yang sukses menggarap pertaniannya karena keterlibatan anak muda.
BACA JUGA: Moeldoko Ajak Mahasiswa Kenali Simbol Nasionalisme di Patung
“Waktu saya Pangdam Siliwangi saya menyaksikan agrishow di Brasil. Dilakukan di tengah sawah, yang datang anak-anak muda, nggak ada orang tua,” ujarnya mengenang event yang digelar pada 2010 itu.
Namun, pensiunan tentara asal Kediri, Jawa Timur itu juga menyinggung kunci penting untuk menyukseskan pertanian. Menurut Moeldoko, teknologi menjadi hal penting untuk memajukan pertanian.
BACA JUGA: Berbagi Ilmu dengan Santri, Moeldoko Belajar Filsafat Ngalah
Moeldoko menegaskan, teknologi bisa memberi kepastian di bdalam budi daya (on farming) dan komersialisasinya (off farming). “Tidak ada lagi pertanian yang semoga, tapi pertanian yang berkepastian,” tegasnya.
Mantan wakil gubernur Lembaha Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu pun mengaku menyediakan teknologi sebagai solusi pertanian padi, yakni benih varietas M70D dan M400. Untuk varietas M70D memiliki keunggulan karena masa tanam hingga panen hanya 70 hari.
BACA JUGA: Salut, Pak Moeldoko Tetap Mengabdi sebagai Panglima Tani
Sedangkan varietas M400 memiliki keunggulan dalam jumlah butir padi di setiap tangkainya. Sebabm satu tangkai padi varietas M400 bisa menghasilkan 400 butir gabah atau jauh lebih banyak ketimbang jenis lain yang hanya 270-300 butir.
“Teknologi ini dikawal oleh anak-anak saya,” ujar Moeldoko. “Dengan (hasil, red) sembilan ton per hektar, petani yang saya bina rata-rata bisa menghasilkan Rp 7 juta per bulan,” katanya bangga.
Hanya saja, kata Moeldoko, ada hal penting dalam mengenalkan teknologi bagi petani, terutama mengubah cara berpikir atau mindset. Sebab, selama ini petani selalu diidentikan dengan kemiskinan.
"Tugas saya sebagai ketua umum HKTI untuk membangun keyakinan kepada para petani bahwa mereka harus jadi petani yang kaya. Ini mindset yang harus diubah,” ujarnya.(rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sip, Moeldoko Pilih Temui Petani Ketimbang Sibuk Berpolitik
Redaktur & Reporter : Antoni