jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengatakan, organisasi yang dipimpinnya tidak melakukan politik praktis.
"Perjuangan HKTI adalah memakmurkan petani dan membangun kedaulatan pangan," kata Moeldoko saat melantik Dewan Pengurus HKTI Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (4/8).
BACA JUGA: Moeldoko Dorong MARS Bersinergi dengan BPIP
Mantan panglima TNI itu menambahkan, HKTI hadir sebagai solusi bagi petani dan pertanian Indonesia.
Moeldoko menjadikan HKTI sebagai "bridging instution" yang menjembatani petani dengan pemerintah, pasar, industri, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan lainnya.
BACA JUGA: Cawapres Jokowi Harus yang Mumpuni di Sektor Pertanian
HKTI juga menjadi mitra strategis yang positif pemerintah, baik di pusat maupun daerah, dalam membangun pertanian dan memakmurkan petani.
"HKTI yang saya pimpin adalah satu-satunya HKTI yang legal. Saudara-Saudara jangan pernah ragu untuk berkarya dan bekerja membangun pertanian dan pertanian Indonesia," kata Moeldoko.
BACA JUGA: MDK Sukabumi dan Sultra Usung Jokowi - Moeldoko
Menurut Moeldoko, ada lima permasalahan yang dihadapi petani. Yakni, persoalan tanah, permodalan, teknologi, manajerial, pascapanen.
HKTI pun sudah melakukan langkah untuk mengatasi masalah itu. Salah satunya dengan mengembangkan bibit padi M-70-D, M-400 dan produk tebaru berupa kentang rata-rata hasil produksi 25 ton.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Doddy Riadmadji mengatakan, pertanian masih menjadi tulang punggung pembangunan nasional.
“Kalbar menetapkan pertanian sebagai unggulan, termasuk pariwisata,” ujar Doddy.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pengurus HKTI Provinsi Kalimantan Barat Edy Suyanto mengatakan, pihaknya akan bekerja keras membangun ketahanan pangan dan pertanian Indonesia.
"Kami menindaklanjuti arahan presiden RI dan ketum HKTI agar HKTI mengembalikan kejayaan rempah Indonesia," ujar Edy. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moeldoko: Keluarga Morat-Marit, Ketahanan Nasional Rawan
Redaktur : Tim Redaksi