jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan bahwa kekerasan atau terorisme yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, bukan persoalan agama. Oleh karena itu, Moeldoko meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan peristiwa terorisme yang terjadi di Sulteng.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apa yang terjadi di Poso bukan persoalan agama,” kata Moeldoko saat menerima perwakilan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah, di Gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (16/6).
BACA JUGA: Brigjen Rusdi: Satgas Madago Raya Sudah Mendeteksi Lokasi MIT Poso
Mantan Panglima TNI itu meminta FKUB Sulteng terus memberikan perhatian untuk memperkuat soliditas antartokoh beragama, sehingga menjadi efektif.
Menurut dia, sosialisasi ke masyarakat agar tidak mudah terprovokasi juga harus terus dilakukan.
BACA JUGA: Jangan Membocorkan Strategi TNI dan Polri kepada MIT Poso
"Karena, tidak ada satu agama pun yang membenarkan pembunuhan maupun kekerasan,” ujar Moeldoko dalam siaran persnya.
Kedatangan FKUB menemui Moeldoko ini terkait situasi keamanan di Poso, pascaperistiwa kekerasan beberapa bulan lalu yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
BACA JUGA: Satgas Madago Raya Terus Buru 9 DPO MIT Pimpinan Ali Kalora dan Qatar
Peristiwa kekerasan itu sudah ditangani pihak TNI dan Polri dengan mengusut dan memburu para pelaku kriminal tersebut.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah KH Zainal Abidin menyampaikan saat ini kondisi di Poso sudah aman dan terkendali.
Masyarakat sudah menyadari bahwa konflik tersebut bukanlah persoalan agama, namun hanya kelompok kriminal yang mencoba mencari perhatian.
Zainal juga menyampaikan sejatinya kekerasan yang dilakukan kelompok MIT intensitasnya sudah sangat kecil.
Namun, kelompok tersebut sengaja melakukan kekerasan dengan cara sadis dan kejam guna mencoba menarik perhatian dunia.
FKUB sejauh ini tidak tinggal diam. Bersama para pimpinan agama di Sulawesi Tengah, FKUB terus terlibat meredakan situasi di sana.
TNI dan Polri juga turut memberikan perhatian besar atas peristiwa tersebut. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy