Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Begini Harapan Wanita Emas

Sabtu, 06 Maret 2021 – 01:50 WIB
Ketum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni 'Wanita Emas' (HWE). Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) hasil kongres luar biasa (KLB), Jumat (5/2).

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu mengalahkan Marzuki Alie, yang juga dicalonkan dalam KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut.

BACA JUGA: Analisis Pengamat Ubedilah Badrun Soal KLB PD, Menohok Moeldoko

Ketum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni 'Wanita Emas' (HWE), mengapresiasi terpilihnya Moeldoko menjadi pemimpin baru PD.

“Bagus (Moeldoko Ketum Demokrat, red). Saya patut apresiasi,” kata Hasnaeni kepada wartawan, Jumat (5/3).

BACA JUGA: Sah, Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB

Menurut Hasnaeni, yang terpenting setelah ini ialah penentuan Partai Demokrat yang mana yang sah di mata pemerintah. Mengingat setelah terpilihnya Moeldoko, ada dua ketum di Partai Demokrat.

Dia pun berharap yang terbaik bagi partai politik berlambang segitiga merah putih itu.

BACA JUGA: Persoalkan KLB PD Kubu Moeldoko, AHY Mengaku Wakili Jutaan Kader

“Hasil KLB itu tunggu disahkan oleh Kemenkumham," ujar Hasnaeni.

Dia berharap kepengurusan PD hasil KLB mendapat pengesahan dari Kemenkumham.

Moeldoko menegaskan siap mengemban posisi ketua umum. Hal ini dia nyatakan, setelah memastikan legalitas KLB serta kesungguhan para kader Demokrat untuk berjuang bersamanya.

“Baik, saya menghargai dan menghormati sikap Saudara. Oke, saya terima untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," ujarnya.

Terpisah, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut hasil KLB tersebut tidak sah, karena tak memenuhi syarat yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah (AD/ART) PD.

Orang-orang yang hadir, kata Agus juga bukan pemilik hak suara.

“KLB ini jelas tidak sah. Ada yang mengatakan bodong, ada yang katakan abal-abal. Yang jelas ilegal dan inkonstitusional," tegas AHY.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler