jpnn.com, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Moeldoko angkat bicara merespons manuver kalangan militer yang mempertanyakan langkahnya di Partai Demokrat (PD).
Ketua Umum PD versi KLB Deli Serdang itu mengatakan langkah politiknya merupakan keputusan pribadi sebagai seseorang yang kini berstatus sipil.
BACA JUGA: Pertarungan Politik 2024 Demokratis jika Moeldoko Dijauhkan dari Istana
"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil," kata Moeldoko dalam video yang diunggah di Instagram akun dr_moeldoko, Selasa (30/3).
Moeldoko menjelaskan ketika berdinas di militer, dirinya bertugas mengawal stabilitas keamanan dan demokrasi.
BACA JUGA: Rumah Terduga Teroris di Sukabumi Dikepung dan Digeledah Tim Densus 88
Dia pun menyatakan fungsi menjaga stabilitas dan demokrasi itu secara konsisten dilakukannya meski sudah berstatus sipil.
Mantan Kepala Staf TNI AD itu kemudian menyebut ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan dan kiri.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2021: Kabar Gembira untuk Tendik Honorer, Alhamdulillah
Selain itu, ada juga yang berpolitik dengan mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila.
"Moeldoko tidak seperti itu. Saya tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," ujar Moeldoko.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko merasa yakin para prajurit TNI tidak mudah terprovokasi dari narasi negatif selama dia bergerak di PD.
Sebab, kata kepala staf presiden (KSP) itu, selama memimpin dirinya selalu menanamkan kebajikan.
"Juga kesejahteraan dan profesionalisme, dan tidak pernah saya membuat prajurit merintih, dan seluruh prajurit tahu tentang itu," ungkap Moeldoko. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan