jpnn.com, JAKARTA - Usulan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin bersama tokoh Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 agar dibentuk tim pencari fakta atas kematian ratusan petugas KPPS, dinilai tidak perlu oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Apa itu pencari fakta, enggak perlu pencari fakta," ucap Moeldoko usai konferensi pers terkait kematian petugas KPPS selama Pemilu 2019, di kantornya, Jakarta, Selasa (14/5). Saat itu juga hadir Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
BACA JUGA: Moeldoko: Saya Sudah Sampaikan ke Kapolri, Tindak Saja
BACA JUGA: Menkes Ungkap Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS
“Tim yang diperlukan adalah tim yang disampaikan menteri kesehatan. Untuk mencari faktor-faktor sisi kesehatan, beban kerjanya itu yang perlu dicari," ujar mantan Panglima TNI ini.
BACA JUGA: Istana Tidak Ingin Kematian Ratusan Petugas KPPS jadi Bola Liar
Menurut Moeldoko, yang perlu dilakukan adalah bagaimana memperbaiki sistem kerja KPU sampai ke jajaran terbawah di Pemilu berikutnya. Salah satu masukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menurutnya bagus.
"Tadi masukan IDI itu bagus. Risiko pekerjaan, nah ini perlu kita cari risiko pekerjaan itu, apakah pekerjaannya terlalu berlebihan. Hal-hal yang seperti itu yang diperlukan untuk memperbaiki ke depan, bebeban kerja semakin proposional," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Akan Ada Autopsi Verbal untuk Ungkap Sebab Petugas KPPS Meninggal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Bamsoet, Sejumlah Tokoh Desak DPR Ungkap Sebab Kematian Ratusan Petugas KPPS
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam