jpnn.com, LONDON - Ikhtiar warga negara Indonesia (WNI) di Inggris untuk membangun masjid di London makin menunjukkan hasil.
Semangat mewujudkan Masjid Indonesian Islamic Centre (IIC) di London terus bertambah dengan diterimanya penawaran bangunan bekas gereja dengan harga yang disepakati panitia, yakni GBP 1,4 juta.
BACA JUGA: Mohon Dukungan & Doa, WNI di Inggris Berikhtiar Bangun Masjid Pertama Indonesia di London
Panitia Pembangunan Masjid IIC London pada Rabu (22/12) waktu setempat untuk kali keduanya melihat lokasi bangunan yang berada di wilayah Neasden, Barat Laut London, sekitar 9 km dari pusat kota.
Bangunan dua lantai dengan luas 368,5 meter persegi itu strategis karena dekat dengan stasiun kereta underground, moda transportasi utama di London. Kemudian, juga dekat dengan jalur bus dan jalan lingkar utara yang menghubungkan ke Central London.
BACA JUGA: Hamdalah, Bos Brompton Ikut Galang Dana untuk Masjid Indonesia di London Â
Perwakilan Panitia Pembangunan Masjid IIC London Berry Natalegawa kondisi bangunan juga tidak memerlukan perbaikan besar untuk bisa segera digunakan setelah dibeli nanti.
“Nilai plus, selain lokasi yang cukup strategis adalah bangunan ini sudah berizin sebagai tempat ibadah dan bisa menampung hingga 500 jemaah,” kata Berry seusai mengunjungi lokasi.
BACA JUGA: Ada Sosok Misterius Sumbangkan Rp 200 Juta untuk Bangun Masjid Indonesia di London
Dia mengungkapkan dana yang perlu dipersiapkan panitia untuk membeli bangunan itu adalah GBP 1,5 juta.
Kemudian, GBP 100 ribu untuk biaya administrasi jual beli, di antaranya, biaya survei resmi dan pengacara (solicitor).
Ketua Panitia Pembangunan Masjid IIC London Eko Kurniawan mengatakan bahwa saat ini bangunan lama IIC juga dalam proses penawaran.
“Dari hasil penjualan rumah ini nanti, dan donasi yang sudah terkumpul hingga saat ini, maka kekurangan dananya ialah GBP 600 ribu,” kata Eko.
Untuk mencapai target GBP 600 ribu, Panitia Pembangunan Masjid IIC London tengah menyiapkan program-program penggalangan dana.
“Rencananya dari Januari nanti panitia akan launching rencana fundraising untuk tahun 2022,” timpal kata Eko Kurniawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, komunitas masyarakat muslim Indonesia di London dan sekitarnya yang didirikan sejak 2003 hingga saat ini menempati bangunan rumah yang menampung 100 jemaah.
Oleh karena animo jemaah di London makin banyak dan dengan beragamnya kegiatan, maka bangunan rumah tersebut tidak bisa lagi menampung aktivitas kegiatan jemaah.
“Hal tersebut yang terus mendorong kami untuk segera merealisasikan pembangunan Masjid IIC yang telah lama diprakarsai oleh berbagai komunitas muslim Indonesia dari berbagai elemen di
London dan sekitarnya,” kata Ketua Dewan Pengawas IIC Memet Purnama Hasan.
Bendahara IIC London Djamalulail mengatakan hingga laporan ini ditulis, dana yang sudah akan tersedia sebesar GBP 900 ribu.
Dana itu bersumber dari hasil penjualan bangunan lama IIC nanti senilai GBP 560 ribu, dan pengumpulan donasi GBP 340 ribu.
“Untuk itu, kekurangan dana yang diperlukan (untuk dipenuhi) adalah GBP 600 ribu atau sekitar Rp 12 miliar, yang harus lunas dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, sesuai nanti hasil negosiasi dengan pemilik bangunan yang sedang kami tawar ini,” terang Djamalulail.
Bagi yang ingin berkontribusi mewujudkan cita-cita masjid Indonesia pertama di Inggris, bisa berdonasi melalui transfer ke rekening penggalangan dana Masjid IIC London di UK maupun di Indonesia, dan dapat menghubungi panitia di nomor WhatsApp: +44 7506 225882. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy