jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan penting pada momen HUT ke-76 RI, yaitu bergotong royong mewujudkan Indonesia tangguh dan tumbuh.
Jokowi menyebut semasa disrupsi ialah jalan bagi semua elemen bangsa menunjukkan karakter berani berubah dan mengkreasi hal-hal baru demi kemajuan Indonesia.
BACA JUGA: Intip Momen Jokowi Bertemu Penerbang Garuda dan Nusantara Flight, Keren!
Saat ini, pertumbuhan ekonomi yang sempat tertahan pada awal pandemi perlahan mulai tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi terkendali pada angka 1,52% (YoY).
Jokowi dalam kutipan pidato Presiden RI di sidang tahunan pada Senin (16/8), menjelaskan bahwa perjalanan bangsa Indonesia telah melalui etape-etape ujian yang berat.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Mengaku Ada yang Membisikinya Tentang Hal ini
Berbagai perang dan diplomasi dikerahkan semasa resesi atau krisis menjadikan Indonesia secara sosial, politik, dan ekonomi.
"Terimakasih untuk seluruh anak bangsa yang telah menjadi bagian dari warga negara yang aktif dan terus ikut membangun budaya demokrasi," tutur Jokowi.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Apresiasi Vaksinasi Door to Door yang Digelar BIN
Eks Gubernur DKI Jakarta kemudian hadir dalam agenda tahunan di MPR pada 2021. Pasalnya, Jokowi mengenakan pakaian adat suku Baduy yang berada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pakaian adat Baduy ini menyiratkan banyak hal, terlebih mengenai kesederhanaan dalam suasana pandemi dan refleksi diri (muhasabah) atau olah batin (tirakat).
Misalnya, dari sisi masyarakat terbangun kesadaran terhadap kesehatan maakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru.
Sementara itu, dari sisi pemerintah ada kesadaran menambah kapasitas tempat tidur maupun fasilitas pendukungnya.
Pemerintah juga bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional.
Jokowi menuturkan melalui diplomasi vaksin Indonesia turut berperan aktif ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dia juga menyoroti sektor pangan nasional semasa pandemi yang mencapai kemandirian nasional.
"Perkembangan sektor pangan terus diupayakan demi membangun kemandirian pangan, transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi
berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian kita,” jelas pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Aristo Setiawan