jpnn.com - JAKARTA - Agustiar Sabran mengucapkan selamat merayakan Paskah kepada umat Kristen khususnya di Kalimantan Tengah.
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu mengatakan momentum Paskah merupakan bentuk pengakuan atas keteladanan yang telah diwariskan dan dipercaya oleh umat Kristen.
BACA JUGA: Beri Gelar buat Laksamana Yudo, Agustiar Sabran Pengin Orang Dayak jadi Petinggi TNI
"Saya ucapkan selamat merayakan Paskah 2023, semoga seluruh umat Katolik dan Kristiani makin maju dan kuat dalam kebersamaan dengan semua elemen bangsa dalam menjaga persatuan dan memajukan pembangunan khususnya dalam membangun kesejahteraan di Kalteng," katanya.
Agustiar mengatakan peringatan Paskah menunjukkan bahwa agama lahir sebagai instrumen pencerahan bagi umat manusia.
BACA JUGA: Puji Sikap PDIP Tolak Israel di Piala Dunia U-20, HNW: Sesuai Dicontohkan Bung Karno
"Paskah telah menunjukkan kesejatian pengorbanan dan pelayanan yang tulus. Momentum sakral ini membuktikan bahwa ajaran agama lahir sebagai instrumen pencerahan bagi seluruh umat manusia," katanya.
"Siapa pun orangnya, sebagai manusia adalah pelayan bagi sesama. Kehidupan yang rukun dan harmonis hanya bisa tercipta dalam suasana kebersamaan dan perasaan yang empati terhadap penderitaan orang lain," imbuh Agustiar.
BACA JUGA: Agustiar Sabran Bakal Menggelar Gebyar Ramadan Berkah Jilid III
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu juga mengajak masyarakat menjadikan peringatan Paskah ini sebagai momentum yang tepat untuk mempererat kesatuan dan persatuan antarumat beragama.
Politikus PDI Perjuangan ini mengingatkan pesan Bung Karno bahwa bangsa Indonesia adalah kesatuan dari barat sampai timur.
"Seperti kata Bung Karno, persatuan dan kesatuan adalah satu-satunya cara agar bangsa ini lepas dari hinaan serta penindasan bangsa lain. Bangsa Indonesia ini seperti sapu lidi yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan," kaa Agustiar.
"Namun, kalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat, menjadi satu, mana ada manusia yang bisa mematahkan sapu lidi yang sudah diikat," imbuhnya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan