jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Hendri Satrio menilai kehadiran KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) yang telah dideklarasikan Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo Cs untuk menjadi gerakan besar hanya dua saja.
Hal ini disampaikan Hendri saat ditanya kemungkinan KAMI akan menjadi gerakan besar pascadeklarasi pada Selasa (18/8) kemarin.
BACA JUGA: Pendeklarasian KAMI Disebut Sebagai Barisan Orang-orang Kalah Pilpres
"Ke depan semua tergantung momentum. Ini didapat enggak oleh KAMI. Momentumnya apa? Pertama adalah kepercayaan rakyat kepada partai politik dan lembaga negara yang menjadi perwakilan mereka seperti DPR dan DPD, luntur," kata Hendri saat dihubungi jpnn.com, Rabu (19/8).
Partai politiik, DPR dan DPD dinilai luntur karena dianggap tidak bisa menyalurkan aspirasi masyarakat. Momentum keduanya menurut pengajar di Universitas Paramadina ini adalah dari sisi pemerintah.
BACA JUGA: Ari: Apa Jadinya jika Deklarasi KAMI Diisi Orang-orang Tersebut?
"Kedua adalah momentum dari pemerintah. Apa itu? Yang paling mudah adalah ekonomi yang merosot. Kalau kedua momentum ini tidak didapat ya KAMI akan begini-begini saja. Tidak naik tidak turun," jelas Hendri.
Pendiri KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini juga menyebutkan, eksistensi gerakan moral seperti yang diusung KAMI, sangat tergantung pada program yang mereka buat.
BACA JUGA: Koleksi Berbagai Macam Hewan untuk Syarat Pesugihan? Irfan Hakim Merespons Begini
Kalau programnya bagus, maka akan diingat terus oleh rakyat. Sebaliknya, bila tidak ada programnya sama sekali maka tidak akan mampu meraih simpati masyarakat.
Hendri menyebutkan, program paling mudah yang bisa dilakukan KAMI adalah advokasi. Satu contoh, misalnya mengadvokasi supaya omnibus law yang mendapat penolakan dari banyak kalangan tidak diteruskan pembahasannya.
"Kalau KAMI berhasil melakukannya, ya bagus. Berarti mereka bisa mendorong perwakilan rakyat, lembaga itu dan partai politik untuk mengaspirasi masyarakat," tambah Hendri.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam