jpnn.com - PEKANBARU - Polisi belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan Riski Ramadhan. Hingga Kamis (14/1), Polsek Tampan masih menyelidiki dan mengembakan kasus itu di lapangan. Sedikitnya sudah lima orang saksi diperiksa.
Kapolsek Tampan Kompol Ari Setiyawan Wibowo SIK ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX (Group JPNN), menyebutkan, pihaknya terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan tersebut. ‘’Sudah ada lima saksi kita periksa,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Angkut BBM Ilegal 2,5 Ton, Dua Pemuda Ini Diamankan
Kelima orang saksi itu adalah Abdul Rahman Daud, orang yang pertama menemukan korban, Nandar sebagai rekan kerja korban, Iliyas warga sekitar tempat kejadian, Syafrizal dan abang iparnya Oki Faulianzah.
Menurut keterangan saksi Nandar, korban dijemput dua orang temannya dari tempatnya bekerja di Jalan Hangtuah. Mereka menggunakan sepeda motor Yamaha Mio, Rabu (13/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
BACA JUGA: Meski Medan Sulit, Rekontruksi Pembunuhan Nia Tetap di Hutan Seiladi
Dari keterangan saksi itu, polisi menduga pelaku menghabisi nyawa korban karena dendam. Pasalnya, tidak ada barang-barang milik korban yang hilang. ‘’Motifnya ini dendam. Sebab, sepeda motor dan harta korban tidak diambil pelaku,’’ terang Ari.
Hasil olah TKP, Ari menjelaskan kronologis kejadian. Dugaan sementara pelaku sempat berboncengan dengan korban. Sesampai di Komplek Pemda, Kelurahan Delima, Tampan, pelaku langsung menggorok leher sebelah kanan korban. Sehingga keduanya terjatuh dari sepeda motor.
BACA JUGA: Lihat Nih, Muncikari Anggitasari Divonis Bersalah Tapi Malah Ngakak!
Mengenai luka tusukan di tubuh korban, jelas Ari, kuat dugaan dilakukan pelaku saat mereka terjatuh di aspal. Namun pihaknya masih mendalami hasil visum.
Untuk pengungkapan kasus pembunuhan sadis ini, Ari sedang melakukan konsolidasi dengan anggota terkait perkembangan dan penyelidikan di lapangan. Bahkan megerahkan anjing pelacak untuk menyisir lokasi. Termasuk di rumah milik Eko di Perumahan Griya Cipta.
Namun polisi sempat mendapat kesulitan dalam mengerahkan pelacak. Sebab, darah korban dengan pelaku sudah bercampur saat terjatuh dari sepeda motor di tempat kejadian.
Terakhir, jelas Ari, saat ini pihaknya sudah mengamankan beberapa barang bukti yang diduga milik pelaku. Di antaranya jaket dan tas yang di dalamnya ada kotak sangkur dalam kondisi patah.
‘’Segala data dan keterangan saksi-saksi sedang kita usahakan. Tentunya untuk mencoba pengungkapan. Saya juga meminta doa masyarakat agar kasus ini dapat segera terungkap,’’ papar Ari. (MXK/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Pembunuh Terancam 15 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi